Mohon tunggu...
Dicki DwiFerian
Dicki DwiFerian Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writter

I write anything

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Undip Lakukan Edukasi Pemberdayaan UMKM dan Sosialisasi Keuangan

8 Agustus 2020   23:05 Diperbarui: 8 Agustus 2020   23:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga di tengah Pandemi secara door to door dan online

Desa Tanjungsari, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan (08/08/2020) - Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat Universitas Diponegoro dalam memberikan kontribusi pengabdian masyarakat.

Dalam hal ini Undip mencoba untuk mencari jalan keluar agar mahasiswa tetap bisa melaksanakan pengabdian di tengah pademi ini. Dan solusi yang diberlakukan oleh Undip adalah dengan melaksanakan KKN Pulang Kampung pada tanggal 5 Juli -- 15 Agustus 2020.

Yang berbeda dalam pelaksanaan KKN kali ini adalah dimana KKN yang biasanya dilakukan secara kelompok (tim) maka pada KKN saat ini dilakukan dengan secara mandiri (individu), KKN yang biasanya dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh LPPM (berbasis desa binaan) maka saat ini ditentukan sendiri oleh mahasiswa berdasarkan lokasi domisili (kampung halaman) atau dapat memilih lokasi diluar domisili dengan alasan tertentu misal tidak ada mobilisasi atau pergerakan lokasi yang keluar dari kaidah protokoler di masa Pandemi Covid-19. 

Perubahan atau refocusing Model KKN Ini tentunya tidak lepas dari kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial yang meminimalisir adanya aktifitas yang melibatkan banyak orang serta dengan adanya pergerakan mahasiswa dari tempat (domisilinya) saat ini.

Pada pelaksanaan KKN Pulang Kampung ini, Undip mengusung tema yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)", dan mahasiswa diwajibkan untuk membuat 2 program keilmuan sesuai kompentensi keilmuan masing-masing mahasiswa dengan tema Covid-19 dan Sustainable Development Goals (SDGs). 

Meskipun KKN kali ini sangat jauh berbeda dari pelaksanaan KKN tahun sebelumnya, hal itu tak menyurutkan semangat Peserta TIM II KKN Undip 2020 untuk terus berinovasi dalam memberikan kontribusi pengabdian masyarakat. Seperti halnya Dicki Dwi Ferian, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip 2020.

Dicki merupakan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Angkatan 2017. Pada KKN kali ini, Dicki melaksanakannya di Kampung halamannya, yaitu di Desa Tanjungsari, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. 

Dicki membawakan 2 program yang berkaitan dengan jurusannya dengan tema Covid-19 dan SDGs. Program pertama yang dibawakan Dicki adalah Pemberdayaan UMKM Desa Tanjungsari di tengah Pandemi. Program tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan usaha yang dihadapi para pelaku UMKM di Desa Tanjungsari disebabkan karena adanya pandemi ini. Dalam hal ini permasalahan yang ingin diselesaikan Dicki yaitu membantu para pelaku usaha di Tanjungsari untuk mengembangkan bisnisnya di tengah situasi pandemi yang berfokus pada inovasi produk dan peningkatan cakupan pemasaran yang lebih luas. Selain itu, permasalahan lain yaitu UMKM di Desa Tanjungsari dalam hal ini belum berkembang sepenuhnya disebabkan karena kegiatan usaha yang dijalani masih berupa industri kecil rumahan sehingga para pelaku usaha di Desa Tanjungsari bergerak sendiri-sendiri dan belum ada intervensi dari pemerintah sekitar.

Pemberdayaan UMKM ini dilakukan dengan cara sharing pengetahuan tentang inovasi produk dan cara pemasaran produk yang lebih beragam. Kegiatan dilaksanakan dengan mendatangi secara langsung ke tempat produksi untuk sharing dan monitoring. Pada pelaksanaan KKN minggu ke-3, Dicki berkunjung ke salah satu UMKM di Tanjungsari yaitu Telur Asin milik pak Kelik, Dalam kunjungan tersebut, pemberdayaan dilakukan dengan membantu proses produksi dari pembersihan telur hingga packaging. Selain itu, juga dipraktekkan secara langsung pembuatan telur asin rasa pedas bawang yang merupakan inovasi produk dalam pelaksanaan pemberdayaan UMKM. Proses pembuatan Telur Asin rasa Pedas Bawang tersebut membutuhkan waktu selama 15 hari untuk benar-benar menjadi Telur Asin dengan rasa pedas bawang yang siap untuk dinikmati. Inovasi produk telur asin rasa pedas bawang tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu produk dan nilai jual produk untuk mengembangkan bisnis telur asin tersebut dan memperluas cakupan pemasaran Usaha. Selain itu, di minggu yang sama, Dicki juga berkesempatan untuk berkunjung ke UMKM kerupuk rambak milik ibu Fauziah. Dalam kunjungan tersebut, pelaksanaan pemberdayaan UMKM dilakukan dengan pembuatan desain label usaha dan packaging serta pengenalan metode pemasaran secara online untuk meningkatkan nilai jual produk dan untuk memperluas cakupan pemasaran.

Pemberdayaan UMKM ini berhasil dilakukan dengan para pemilik usaha yang sangat mengapresiasi program yang dilakukan mahasiswa tersebut kepada pelaku usaha tersebut. Dengan apresiasi tersebut diharapkan program tersebut dapat meningkatkan mutu produk dan nilai jual produk, memperluas cakupan pemasaran usaha, menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan tercapai peningkatan kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun