Mohon tunggu...
Dickhy Maulana
Dickhy Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Bekas Hujan

Tidak ada apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kontemplasi Jendela Rumah

2 Januari 2023   17:00 Diperbarui: 2 Januari 2023   17:13 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boleh ku hantar segumpal darah ini di depan perapian-Mu?

Membiarkan kotoran demi kotoran
luluh dan leleh satu persatu

Tentang beberapa hal yang membebani,
semoga tak kembali terbebani

Tentang yang sudah terucap
dan tumpah ke rongga-rongga jiwa

Satu dan bilangan ganjil seolah bergantian menghitung, sedang kegenapan adalah sisa cita-cita

Tutup semua pintu yang tengah terbuka,
dan hentikan siapapun yang berusaha mengintip

Beberapa pasang mata jalang terkadang berjalan sendiri. Merasa gatal dan terganggu bila  melihat kata-kata yang mengganjal

Hidup hari ini sejatinya bukanlah hidup
Namun setelah hari ini, adalah hari-hari perjumpaan yang sebenarnya

Jangan luruh dengan beban-beban yang berat,
Ringankan lengan-lengan yang lelah dengan melepas segalanya, kecuali doa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun