Dan sejak Gereja awal, umat kristiani telah percaya pada dua pernyataan di bawah ini, yang bersumber dari Wahyu Ilahi: 1) Hanya Allah yang menyelamatkan, dan 2) Yesus Kristus, Sabda Allah yang menjadi manusia adalah juru selamat satu-satunya. Maka kesimpulan yang tidak bisa disangkal: Yesus adalah Tuhan (bdk. 1 Kor 12: 3).Â
Selanjutnya, kenyataan lain yang juga diimani adalah bahwa Allah hadir dan berkarya secara nyata di tengah umat dengan Roh-Nya. Dengan kenyataan-kenyataan seperti itu, pintu terbuka kepada iman akan Trinitas. Dan semuanya itu merupakan kandungan dari pewartaan Gereja awal, mula-mula berupa pewartaan lisan, selanjutnya pewartaan tertulis. Pewartaan dalam bentuk tulisan-tulisan suci itulah yang, setelah dikumpulkan dan diseleksi, kemudian membentuk Alkitab.
Dari hal-hal yang dikemukakan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, terdapat kebenaran-kebenaran mendasar tentang Allah yang dapat diringkaskan dalam lima pokok di bawah ini:[1]Â
1) Hanya ada satu Allah; 2) Allah itu disebut Bapak; 3) Bapak memiliki Putera dan Putera itu Ilahi; 4) Dia menganugerahkan Roh Kudus kepada manusia, dan Roh Kudus itu Ilahi; 5) Bapak, Putera dan Roh Kudus merupakan pribadi yang berbeda-beda tetapi saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan hakikat ke-Ilahi-an.
Kita mungkin akan cepat berkesimpulan bahwa kelima pokok di atas tidak bisa sejalan satu sama lain. Kalau selain Bapak, ada pula Putera dan Roh Kudus yang masing-masing memiliki ke-Ilahi-an, maka pernyataan 'hanya ada satu Allah' tentu tidak dapat diterima lagi.Â
Namun demikian, satu jawaban yang paling bisa diterima adalah: hanya ada satu Allah yaitu Allah Tritunggal, yang menyatakan diri kepada manusia sebagai Bapak, Putera dan Roh Kudus. Keesaan hakikat ke-Ilahi-an dalam ketigaan pribadi ini sangat jelas ditemukan dalam Alkitab. Ada sejumlah besar ayat yang berbicara tentang pokok-pokok tersebut, tetapi tentu saya tidak bisa membahas semuanya. Satu hal yang pasti adalah bahwa Allah Tritunggal sungguh merupakan sebuah misteri.
 Allah Tritunggal: Misteri yang Melampaui Pemahaman
Allah Tritunggal (Trinitas) adalah misteri yakni kebenaran yang mengatasi kemampuan akal budi manusia. Akan tetapi, sebuah misteri, bukanlah kontrakdiksi. Kita mungkin akan melihat bahwa Trinitas itu tampak seakan-akan sebuah kontradiksi, karena dalam pengertian biasa, kata 'pribadi' hanya menunjuk pada satu individu.Â
Pun kita tentu tidak akan percaya bahwa Allah itu terdiri atas tiga pribadi dalam satu hakekat, jika tidak ada alasan rasional. Lantas, apa dasarnya sehingga kita mengimani hal itu?Â
Dasarnya adalah Alkibat (Kitab Suci). Sebagai dokumen wahyu Ilahi, Kitab Suci mengajarkan kepada kita lima kebenaran utama yang sudah disebutkan di atas.Â
Lima pokok ajaran tersebut merupakan dasar kebenaran dari iman akan Trinitas. Karena dibicarakan dalam Alkitab, dan karena Alkitab itu memiliki otoritas sebagai Wahyu Ilahi, maka kaum Kristiani mengimani misteri yang melampaui pemahaman akal budi ini.