Namun untuk mencapai apa yang diimpikan itu, saya harus 'bangun' Â dan bukan tidur. Bangun, berpikir, beremosi, dan bertindak, bergerak maju menuju masa depan. Masa depan ada dalam tangan Tuhan.Â
Tuhan itu tujuan utama. Bersama dia saya bahagia. Bersama Dia saya bisa. Dalam dan bersama Dia saya menemukan Martabat diri yang sejati.....Sungguh,,,.Tuhan selalu membuat saya tertawa.... Itulah dia ...!
------------------------------------------------
Banyak hal yang telah saya peroleh selama saya ada di lembaga pembinaan calon imama, dan semuanya itu saya jadikan sebagai suatu pelajaran. Segala suka-duka yang saya alami di sini, memampukan saya untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa, seimbang dan bertanggung jawab.Â
Hal ini juga menjadikan saya untuk tetap menghidupkan serta mengembangkan motivasi dan orientasi hidup panggilan saya. Motivasi saya itu menjadi lebih nyata dan kuat saat saya mengikuti Ret-Ret Agung untuk pertama kalinya di Seminari St. Mikhael ini.
Selama satu minggu, yaitu mulai tanggal 3 s/d 8 Januari 2011, saya mengikuti Ret-Ret. Selama mengikuti Ret-ret, banyak sekali hal-hal baru yang saya temukan dalam hidup saya, yang sebelumnya tidak saya ketahui.Â
Dan yang paling penting adalah bagaimana saya dapat terus berjalan dalam panggilan, dan tetap mempertahankan motivasi serta orientasi hidup.Â
Tema yang diangkat dalam ret-ret kali ini adalah "Panggilan dan Perutusan Murid-Murid Kristus". Tema ini sangat sesuai dengan keberadaan saya disini sebagai seorang murid Kristus dan orang terpanggil. Inilah yang menjadi bahan refleksi saya.Â
Bahwasannya, panggilan itu adalah suatu anugerah terindah dari Tuhan, suatu rahmat yang besar dari Tuhan kepada saya, yang di dalamnya dituntut suatu tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab itu ada untuk dapat digunakan dalam hidup panggilan. Tanggung jawab itu memampukan saya untuk bisa mengambil keputusan secara bijaksana.
Saya sadar bahwa saya memang memiliki kebebasan untuk memilih, dan Tuhan sangat menghargai semua kebebasan dan setiap keputusan yang saya ambil.Â
Namun saya juga tahu bahwa setiap keputusan yang saya ambil itu memiliki resikonya masing-masing yang harus dapat dipertanggung jawabkan. Karena itu, selama ret-ret ini, saya melihat kembali semua yang telah saya lakukan, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.Â