Mohon tunggu...
Adisty Maharani Putri
Adisty Maharani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Halo! Saya Adisty Maharani Putri yang merupakan mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat dari Universitas Sriwjaya. Meskipun saya sedang mengemban di dunia kesehatan nyatanya saya sangat mencintai seni. Semua hobi saya berkaitan dengan seni seperti menulis puisi, sajak, bermusik, hingga perfilman.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

4 Contoh Mudah Mengelola Sampah ala Jepang

4 November 2023   22:55 Diperbarui: 4 November 2023   23:23 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah perlu diletakkan dengan tertib agar tidak menimbulkan kekacauan di jalanan. Di Jepang, terdapat peraturan ketika membuang sampah, di mana plastik harus dipilah sesuai jenisnya. Biasanya, pemerintah daerah menyediakan wadah khusus untuk plastik agar tata letaknya lebih teratur. Menyusun sampah dengan baik akan meningkatkan estetika lingkungan.

  • Pengaturan Jadwal Pembuangan Sampah Sesuai dengan Jenis Sampah

Di negara Jepang, memiliki jadwal yang ketat dalam hal pembuangan sampah. Semua jenis sampah memiliki perjadwalnya sendiri, seperti hari senin adalah jadwal untuk buang sampah jenis tidak bisa dibakar, hari kamis adalah jadwal untuk buang sampah jenis bisa dibakar dan lain-lain. Jadwal ini tentu akan berbeda di setiap kota yang ada.

Penting juga untuk memperhatikan waktu saat membuang sampah, karena ada jadwal pengangkutan sampah yang spesifik, yaitu mulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 12 siang. Jika sampah dibuang setelah waktu tersebut, maka sampah tidak akan diambil oleh pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah.

Sampah Di Lahan Basah

Mayoritas sampah yang berada di lahan basah adalah jenis sampah hasil limbah rumah tangga. Sampah hasil limbah rumah tangga dapat berupa sampah plastik yang berasal dari bekas botol minum, peralatan mandi, wadah bekas sabun cuci, bungkus bekas ciki, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan, masih banyak terdapat masyarakat yang hidup di bantaran sungai dan kebiasan masyarakat yang masih membuang sampah langsung ke sungai. Masyarakat sadar akan tumpukan sampah pada lingkungan permukiman mereka. 

Masyarakat juga memiliki pengetahuan dan kesadaran mengenai kebersihan lingkungan. Namun, karena terdapat keterbatasan akan pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah yang mereka hasilkan sendiri maka dari itu opsi membuang sampah ke daerah bantaran sungai menjadi pilihan utama mereka. 

Potensi pengelolaan sampah ala jepang di lahan basah

Seperti yang kita ketahui, masyarakat sudah memiliki kesadaran akan kondisi lingkungannya yang penuh dengan tumpukkan sampah. Belum adanya penggerak dari dalam masyarakat menjadi permasalahan dalam pengelolaan sampah. Dengan pemberian informasi terkait tata kelola sampah yang benar, dengan berkaca pada pengelolaan sampah di Negara Jepang berkemungkinan dapat mengubah kebiasaan masyarakat yang biasanya langsung membuang sampah ke bantaran sungai. 

Dengan meniru pengelolaan sampah dari Jepang, maka masyarakat akan memiliki kemampuan baru untuk memilah sampahnya menjadi sampah organik dan anorganik, lalu masyarakat dapat mulai menerapkan daur ulang sampahnya sendiri, dan masyarakat akan sedikit demi sedikit mengubah kebiasaan mereka dalam membuang sampah. 

Dampak positif dan negatif bagi masa depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun