Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kisah di Bawah Bayang-Bayang Penjajah - Part 20

12 September 2024   16:56 Diperbarui: 12 September 2024   16:59 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku setuju," kata Raden akhirnya. "Kita akan mengirim kelompok kecil yang dipimpin oleh orang-orang terbaik kita. Tapi kita juga harus memastikan benteng ini tetap bisa dipertahankan dengan sisa pasukan yang ada."

Setelah diskusi itu, dipilihlah sepuluh prajurit yang paling terampil dan berani untuk menjalankan misi tersebut. Mereka dipimpin oleh Arya, seorang pejuang muda yang dikenal dengan kecerdikannya dalam taktik gerilya. Arya segera mempersiapkan kelompoknya, mempersiapkan peta dan rencana perjalanan yang akan membawa mereka ke belakang garis musuh.

Sebelum keberangkatan, Raden memberikan semangat kepada mereka. "Ingat, misi kalian sangat penting. Kalian tidak hanya berjuang untuk memenangkan pertempuran ini, tetapi juga untuk melindungi semua yang kita cintai. Berhati-hatilah dan kembali dengan selamat."

Arya dan kelompoknya berangkat saat matahari mulai tinggi. Mereka bergerak cepat dan hati-hati, menghindari patroli musuh dan menggunakan pengetahuan mereka tentang medan untuk tetap tersembunyi. Sementara itu, Raden dan pasukan yang tersisa terus memperkuat benteng, memastikan bahwa pertahanan mereka tidak mudah ditembus.

Hari itu berlalu dengan lambat. Ketegangan terasa semakin kuat seiring dengan waktu yang berjalan. Para prajurit di benteng tetap waspada, siap menghadapi serangan kapan saja. Setiap suara angin yang bertiup atau bayangan yang bergerak membuat mereka semakin waspada.

Di malam harinya, ketika langit gelap dan hanya diterangi oleh cahaya bulan yang redup, datanglah berita dari Arya dan kelompoknya. Mereka berhasil menyusup ke belakang garis musuh tanpa terdeteksi. Namun, tugas mereka masih jauh dari selesai. Mereka perlu menemukan cara untuk mengganggu suplai musuh dan menciptakan kekacauan di barisan belakang.

Sementara itu, di dalam benteng, Raden dan Suryo membicarakan strategi untuk menghadapi serangan frontal yang mungkin akan datang. Mereka tahu bahwa musuh tidak akan menunggu terlalu lama. Waktu terus berjalan, dan mereka harus siap untuk pertempuran besar yang mungkin menjadi penentu nasib mereka.

Pagi berikutnya, ketegangan semakin memuncak ketika pengintai melaporkan bahwa musuh mulai bergerak. Pasukan besar tampak bergerak mendekat, membawa alat-alat pengepungan dan persiapan untuk serangan yang akan datang. Para prajurit di benteng bersiap dengan senjata mereka, mengetahui bahwa hari itu mungkin akan menjadi salah satu yang paling berat dalam hidup mereka.

Ketika matahari mulai memuncak di langit, terdengar bunyi terompet perang dari arah pasukan musuh. Serangan dimulai. Musuh maju dengan cepat, membawa alat-alat pengepungan mereka dan menyerbu benteng dengan kekuatan penuh. Benteng itu segera dihujani oleh tembakan panah dan batu-batu besar yang dilontarkan oleh trebuchet.

Raden dan para pemimpin pasukan mengatur pertahanan dengan cepat. Mereka membagi pasukan untuk menjaga setiap bagian benteng, dan memastikan bahwa persediaan amunisi dan makanan tetap terjaga. Pertempuran yang pecah di sekitar benteng terasa sangat sengit, dengan kedua belah pihak berjuang mati-matian untuk menguasai medan.

Di tengah kekacauan itu, Raden tidak bisa berhenti memikirkan Arya dan kelompok kecilnya. Mereka berada di belakang garis musuh, menghadapi bahaya yang mungkin lebih besar daripada yang ada di depan. Dia hanya bisa berharap bahwa mereka berhasil dalam misi mereka, karena kesuksesan mereka bisa menjadi kunci untuk memenangkan pertempuran ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun