Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah di Bawah Bayang-Bayang Penjajah - Part 14

12 September 2024   03:41 Diperbarui: 12 September 2024   03:51 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para penjaga, yang waspada terhadap segala kemungkinan, segera melaporkan kedatangan pria ini kepada Raden. Raden memutuskan untuk menemui pria tersebut secara langsung, ingin memastikan bahwa tidak ada yang terlewatkan.

Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Banu, seorang pedagang yang biasa berkeliling dari desa ke desa. Menurut ceritanya, desanya diserang oleh pasukan penjajah dan ia satu-satunya yang berhasil melarikan diri. Ia meminta izin untuk tinggal di benteng sampai situasi aman.

Raden, meskipun iba, tetap berhati-hati. Ia memutuskan untuk mengizinkan Banu tinggal di benteng, namun dengan pengawasan ketat. Raden tidak ingin mengambil risiko dengan membiarkan seseorang yang belum ia kenal sepenuhnya berkeliaran di benteng yang penuh dengan rahasia dan persiapan militer.

Banu, meskipun berada di bawah pengawasan, mulai berbaur dengan para penduduk dan pejuang. Ia menunjukkan sikap ramah dan membantu, bahkan rela bekerja untuk membantu memperbaiki kerusakan di benteng. Namun, kehadirannya menimbulkan perasaan was-was di antara beberapa pejuang, terutama Suryo yang merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Suryo, yang tidak pernah menyepelekan intuisinya, mulai menyelidiki latar belakang Banu. Ia bertanya kepada penduduk desa lain tentang desa asal Banu, namun tidak ada yang pernah mendengar tentang desa tersebut. Hal ini semakin menambah kecurigaan Suryo. Ia lalu memutuskan untuk mengawasi setiap gerakan Banu dengan lebih teliti.

Suatu malam, ketika benteng sedang dalam keadaan tenang, Suryo melihat Banu meninggalkan tempatnya tidur dan bergerak menuju gudang persediaan. Dengan hati-hati, Suryo mengikutinya tanpa menimbulkan suara. Ia melihat Banu memeriksa pintu gudang, memastikan tidak ada yang melihatnya, kemudian membuka kunci gudang dengan cekatan. Di dalam gudang, Banu tampak memeriksa beberapa peti makanan dan air, seolah-olah mencari sesuatu.

Suryo segera melaporkan temuannya kepada Raden. Mendengar hal ini, Raden tahu bahwa kecurigaan Suryo mungkin benar. Ia memutuskan untuk menangkap Banu dan menginterogasinya.

Pagi harinya, Banu dipanggil ke aula pertemuan dengan alasan palsu. Namun, begitu ia tiba, para pejuang langsung mengepungnya. Raden memandang Banu dengan tatapan dingin.

"Banu, kami tahu apa yang kau lakukan semalam. Sekarang, katakan yang sebenarnya. Siapa kau sebenarnya dan apa tujuanmu di sini?" tanya Raden dengan suara penuh otoritas.

Banu, yang awalnya tampak tenang, kini mulai gelisah. Ia tahu bahwa kebohongannya telah terungkap. Setelah beberapa saat, ia akhirnya mengakui bahwa ia bukanlah seorang pedagang, melainkan seorang mata-mata yang dikirim oleh pasukan penjajah untuk mengumpulkan informasi tentang benteng dan persediaan mereka. Tujuannya adalah untuk meracuni persediaan air dan makanan agar para pejuang menjadi lemah sebelum serangan besar-besaran dilancarkan.

Raden, yang marah namun tetap tenang, memutuskan untuk menggunakan informasi ini untuk keuntungan mereka. Banu tidak segera dieksekusi. Sebaliknya, Raden memerintahkan agar Banu memberikan informasi palsu kepada musuh, membuat mereka percaya bahwa benteng dalam keadaan lemah dan kekurangan persediaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun