Waktu berlalu, dan masalah-masalah ini terus bertambah. Mira, yang dulunya adalah wanita yang penuh semangat dan ceria, kini terlihat lesu dan murung. Setiap kali dia melihat Arka, ada perasaan bersalah dan takut yang bercampur aduk. Di satu sisi, dia tahu bahwa Arka adalah darah dagingnya, tapi di sisi lain, dia tidak bisa menyingkirkan perasaan bahwa anak ini bukan anak biasa. Anak ini membawa sesuatu yang buruk, sesuatu yang membuat hidup mereka menjadi neraka.
Di balik semua ini, Arka tetap menjadi anak yang pendiam, jarang berbicara dan selalu menyendiri. Namun, di balik tatapan kosongnya, ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata. Sesuatu yang gelap dan berbahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H