Alena tersentak mundur, ketakutan dan kebingungan menyelimuti dirinya. Suara Morgath dan penampilan mengerikannya membuatnya merasa seolah-olah ada sesuatu yang sangat buruk akan terjadi. Hati Alena berdetak kencang, dan napasnya menjadi cepat dan berat. Ia berusaha untuk memahami apa yang baru saja dilihatnya, tetapi sebelum ia sempat lari, cermin itu tiba-tiba hancur berkeping-keping.
Suara pecahan cermin yang berjatuhan di lantai membuat keheningan yang menakutkan di ruangan itu. Alena berdiri di tengah-tengah puing-puing, dengan hati yang berdebar-debar dan tangan yang gemetar. Di lantai marmer, pantulan bulan purnama yang menyelinap melalui jendela menciptakan bayangan yang aneh dan menakutkan.
Dengan napas tersengal, Alena menyadari bahwa musuh mereka lebih dekat daripada yang mereka duga. Morgath tahu tentang dirinya dan berencana untuk memanfaatkannya untuk mencapai tujuannya yang jahat. Alena merasakan beban tanggung jawab yang semakin berat di pundaknya. Ia tahu bahwa ia harus bertindak cepat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebelum semuanya terlambat.
Kembali ke kamar tidurnya, Alena duduk di tepi tempat tidur, mencoba menenangkan pikirannya. Ia mulai merencanakan langkah-langkah yang perlu diambil dan mencari cara untuk memperkuat kemampuannya. Ia menyadari bahwa takdirnya tidak hanya untuk melindungi dirinya sendiri, tetapi juga untuk melindungi seluruh kerajaan dari ancaman yang sangat besar.
Saat matahari terbit keesokan paginya, Alena memutuskan untuk mendiskusikan penglihatannya dengan orang tuanya. Ia tahu bahwa informasi yang didapatnya harus segera disampaikan agar mereka bisa merencanakan langkah-langkah strategis untuk menghadapi Morgath. Dengan tekad dan keberanian yang baru ditemukan, Alena siap untuk menghadapi tantangan yang ada di hadapannya.
Hari itu, istana dipenuhi dengan aktivitas persiapan dan strategi, dan Alena merasa lebih siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. Ia tahu bahwa perjalanan ini akan penuh dengan bahaya dan tantangan, tetapi ia juga percaya bahwa dengan kekuatan Cahaya dan dukungan dari orang-orang terkasihnya, mereka akan dapat menghadapi kegelapan dan melindungi kerajaan dari ancaman yang menghampiri.
Dengan tekad yang bulat dan semangat yang membara, Alena melangkah ke depan, siap untuk menghadapi takdirnya dan menjaga kerajaan Cahaya agar tetap bersinar dalam kegelapan yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H