Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Putri Alena dan Kerajaan Cahaya - Part 1

5 September 2024   22:34 Diperbarui: 6 September 2024   04:54 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata-kata Mira menggema di telinga Alena, menciptakan gelombang ketidakpastian di dalam dirinya. "Musuh kuno? Kekuatan apa yang kau maksudkan?" tanyanya dengan penuh rasa ingin tahu dan sedikit ketakutan.

Mira menghela napas panjang, lalu melanjutkan, "Beratus-ratus tahun yang lalu, kerajaan Cahaya pernah menghadapi ancaman dari makhluk kegelapan yang berusaha untuk menenggelamkan dunia dalam kegelapan abadi. Namun, leluhur kita berhasil mengalahkan mereka dengan kekuatan Cahaya. Sekarang, musuh itu telah terbangun kembali, dan hanya kekuatan Cahaya yang dapat menghentikannya."

Alena merasa hatinya berdegup kencang. Selama ini, ia hanya hidup dalam kenyamanan dan keamanan istana, jauh dari bahaya yang mungkin mengancamnya. Sekarang, ia harus menghadapi kenyataan bahwa takdirnya lebih besar dari sekadar menjadi seorang putri. "Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya dengan tekad yang mulai tumbuh di dalam dirinya.

Mira memberikan senyum yang penuh harapan. "Pertama-tama, kau harus memahami kekuatan yang ada dalam dirimu. Cahaya yang kau lihat bukan hanya sebuah tanda, tapi juga sebuah kekuatan yang harus kau kuasai. Akan ada pelatihan dan ujian yang harus kau jalani untuk mempersiapkan dirimu menghadapi ancaman yang akan datang."

Alena mengangguk, merasakan tanggung jawab yang baru dipikulnya. Ia menyadari bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Namun, di dalam hatinya, ada tekad yang kuat untuk melindungi kerajaan dan orang-orang yang dicintainya.

Sejak saat itu, Alena memulai perjalanan panjangnya untuk memahami dan menguasai kekuatan Cahaya yang ada dalam dirinya. Ia menjalani pelatihan dengan penuh dedikasi, belajar tentang sejarah leluhurnya, dan berlatih teknik-teknik yang diperlukan untuk menghadapi musuh yang telah terbangun. Sementara itu, Mira tetap di sampingnya, membimbing dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh Alena.

Taman istana yang dulunya menjadi tempat pelarian dan tempat berpikir Alena kini menjadi saksi dari perjalanan baru yang dimulainya. Setiap langkah yang diambilnya, setiap pelajaran yang dipelajarinya, semakin memperkuat tekadnya untuk melindungi kerajaan dan orang-orang yang ia cintai. Takdirnya telah ditentukan, dan ia siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

Dengan tekad dan keberanian yang baru ditemukan, Alena memasuki babak baru dalam hidupnya, di mana Cahaya yang selama ini mengikuti ke mana pun ia pergi, kini menjadi cahaya yang menerangi jalan menuju masa depan yang penuh tantangan dan harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun