Kata-kata Mira menggema di telinga Alena, menciptakan gelombang ketidakpastian di dalam dirinya. "Musuh kuno? Kekuatan apa yang kau maksudkan?" tanyanya dengan penuh rasa ingin tahu dan sedikit ketakutan.
Mira menghela napas panjang, lalu melanjutkan, "Beratus-ratus tahun yang lalu, kerajaan Cahaya pernah menghadapi ancaman dari makhluk kegelapan yang berusaha untuk menenggelamkan dunia dalam kegelapan abadi. Namun, leluhur kita berhasil mengalahkan mereka dengan kekuatan Cahaya. Sekarang, musuh itu telah terbangun kembali, dan hanya kekuatan Cahaya yang dapat menghentikannya."
Alena merasa hatinya berdegup kencang. Selama ini, ia hanya hidup dalam kenyamanan dan keamanan istana, jauh dari bahaya yang mungkin mengancamnya. Sekarang, ia harus menghadapi kenyataan bahwa takdirnya lebih besar dari sekadar menjadi seorang putri. "Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya dengan tekad yang mulai tumbuh di dalam dirinya.
Mira memberikan senyum yang penuh harapan. "Pertama-tama, kau harus memahami kekuatan yang ada dalam dirimu. Cahaya yang kau lihat bukan hanya sebuah tanda, tapi juga sebuah kekuatan yang harus kau kuasai. Akan ada pelatihan dan ujian yang harus kau jalani untuk mempersiapkan dirimu menghadapi ancaman yang akan datang."
Alena mengangguk, merasakan tanggung jawab yang baru dipikulnya. Ia menyadari bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Namun, di dalam hatinya, ada tekad yang kuat untuk melindungi kerajaan dan orang-orang yang dicintainya.
Sejak saat itu, Alena memulai perjalanan panjangnya untuk memahami dan menguasai kekuatan Cahaya yang ada dalam dirinya. Ia menjalani pelatihan dengan penuh dedikasi, belajar tentang sejarah leluhurnya, dan berlatih teknik-teknik yang diperlukan untuk menghadapi musuh yang telah terbangun. Sementara itu, Mira tetap di sampingnya, membimbing dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh Alena.
Taman istana yang dulunya menjadi tempat pelarian dan tempat berpikir Alena kini menjadi saksi dari perjalanan baru yang dimulainya. Setiap langkah yang diambilnya, setiap pelajaran yang dipelajarinya, semakin memperkuat tekadnya untuk melindungi kerajaan dan orang-orang yang ia cintai. Takdirnya telah ditentukan, dan ia siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
Dengan tekad dan keberanian yang baru ditemukan, Alena memasuki babak baru dalam hidupnya, di mana Cahaya yang selama ini mengikuti ke mana pun ia pergi, kini menjadi cahaya yang menerangi jalan menuju masa depan yang penuh tantangan dan harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H