Dibbsastra
Amarah yang Terpendam
Tunggu, dengarkan aku sejenak, Â
Sebelum amarahku meledak. Â
Tak pernah aku dendam, tak pernah, Â
Namun kali ini, luka ini terlalu dalam.
Aku terluka, bukan sekali, Â
Kamu menggores hati tanpa peduli. Â
Sudah cukup, aku tak bisa lagi, Â
Biarkan aku marah, biarkan aku pergi.
Aku tak pernah ingin menanam benci, Â
Namun kali ini, biarkan aku berjanji, Â
Doaku akan menyertai setiap langkahmu, Â
Bukan untuk kebaikan, tapi untuk menyulitkanmu.
Bukan dendam yang kuinginkan, Â
Hanya keadilan dari rasa yang kau abaikan. Â
Jika hidupmu nanti terasa berat, Â
Ingatlah, itu doaku yang terkabulkan.
Cilacap, November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H