Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amarah yang Terpendam

31 Agustus 2024   18:42 Diperbarui: 31 Agustus 2024   18:44 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibbsastra
Amarah yang Terpendam

Tunggu, dengarkan aku sejenak,  
Sebelum amarahku meledak.  
Tak pernah aku dendam, tak pernah,  
Namun kali ini, luka ini terlalu dalam.

Aku terluka, bukan sekali,  
Kamu menggores hati tanpa peduli.  
Sudah cukup, aku tak bisa lagi,  
Biarkan aku marah, biarkan aku pergi.

Aku tak pernah ingin menanam benci,  
Namun kali ini, biarkan aku berjanji,  
Doaku akan menyertai setiap langkahmu,  
Bukan untuk kebaikan, tapi untuk menyulitkanmu.

Bukan dendam yang kuinginkan,  
Hanya keadilan dari rasa yang kau abaikan.  
Jika hidupmu nanti terasa berat,  
Ingatlah, itu doaku yang terkabulkan.

Cilacap, November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun