Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak di Negeri Awan - Part 4

29 Agustus 2024   07:10 Diperbarui: 29 Agustus 2024   07:19 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pertempuran yang sengit ini, Dimas menggunakan keterampilan dan kecerdikannya untuk mencari kelemahan Kegelapan Abadi. Dia bergerak cepat, menghindari serangan dan melancarkan serangan balasan dengan menggunakan kekuatan yang diperolehnya dari ramuan dan tekadnya. Meskipun Kegelapan Abadi memiliki kekuatan yang sangat besar, Dimas tidak menyerah dan terus berjuang dengan semangat yang tak tergoyahkan.

Selama pertarungan, Dimas menemukan bahwa Kegelapan Abadi memiliki titik lemah di pusat tubuhnya, tempat di mana energi gelapnya paling konsentrasi. Dimas memutuskan untuk fokus pada titik lemah ini dan melancarkan serangan yang kuat dan terkoordinasi. Dia memanfaatkan segala kekuatan yang dimilikinya dan menggabungkannya dengan energi positif dari Permata Cinta yang bersinar di altar.

Saat Dimas mendekati titik lemah Kegelapan Abadi, dia merasa kekuatan yang sangat besar mengalir melalui dirinya. Dia mengarahkan serangan terakhirnya dengan penuh keyakinan, dan dengan dorongan semangat yang kuat, dia berhasil menghancurkan titik lemah tersebut. Kegelapan Abadi terhempas dengan gemuruh yang mengerikan, dan energi gelapnya mulai menghilang dari ruangan.

Dengan kekalahan Kegelapan Abadi, suasana di sekitar gunung mulai berubah. Cahaya magis dari Permata Cinta semakin terang, dan keindahan dunia mulai kembali pulih. Dimas merasa lega dan puas karena berhasil melindungi Negeri Awan dari ancaman besar. Namun, dia tahu bahwa perjuangan ini belum sepenuhnya berakhir. Masih ada banyak yang harus dilakukan untuk memulihkan dan melindungi keindahan dunia ini.

Dimas mendekati Permata Cinta dan dengan hati-hati mengambilnya dari altar. Permata ini bersinar dengan cahaya yang lembut dan penuh warna, dan Dimas merasakan kekuatan positif yang kuat mengalir dari permata tersebut. Dia tahu bahwa Permata Cinta adalah simbol dari harapan dan keindahan yang akan melindungi Negeri Awan dari ancaman masa depan.

Dengan Permata Cinta di tangannya, Dimas mulai turun dari Gunung Langit, merasa puas dengan pencapaiannya dan siap untuk kembali ke Kuil Keberanian. Selama perjalanan turun, Dimas merenung tentang petualangan yang telah dilaluinya dan bagaimana dia telah tumbuh sebagai individu. Dia merasa bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh Mahrini, Arion, dan penduduk desa, serta atas keberanian dan tekadnya sendiri yang telah membantunya menghadapi tantangan-tantangan besar.

Setelah sampai di Kuil Keberanian, Dimas disambut dengan meriah oleh Mahrini dan penduduk Negeri Awan. Mereka merayakan keberhasilan Dimas dengan pesta besar dan ucapan terima kasih. Mahrini memberikan pujian kepada Dimas dan mengungkapkan rasa bangga atas keberanian dan dedikasinya. Dimas merasa bahagia karena bisa membantu melindungi dunia yang penuh keindahan ini dan siap untuk melanjutkan perjalanannya sebagai seorang pelukis dan pelindung Negeri Awan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun