Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghadapi Bayang-Bayang

19 Agustus 2024   17:34 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:37 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nadia memulai hidup barunya dengan berbagai pekerjaan kasar. Dia bekerja sebagai pelayan restoran, pembersih rumah, dan pekerja pabrik, berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun pekerjaan-pekerjaan ini melelahkan, dia tetap bertekad untuk mengumpulkan uang yang cukup untuk mengirimkan dukungan finansial bagi Caca dan neneknya di rumah.

Di tengah-tengah kesulitan tersebut, Nadia menemukan kekuatan dalam dirinya dan mulai membangun jejaring sosial di komunitas ekspat dan pekerja migran. Interaksi dengan sesama pekerja migran memberinya dukungan emosional dan perspektif baru tentang kehidupan. Dia juga mulai terlibat dalam kegiatan sosial dan relawan yang membantunya merasa lebih terhubung dengan lingkungan barunya.

Meskipun Nadia kehilangan banyak momen penting dalam kehidupan Caca selama ketidakhadirannya, dia tetap berusaha memberikan yang terbaik dari jarak jauh. Dia mengirimkan uang secara teratur untuk memastikan kebutuhan Caca dan neneknya tercukupi dan sering kali mengirimkan surat atau telepon untuk menjaga hubungan mereka tetap erat.

Kehidupan Nadia di negeri jiran adalah perjalanan penuh perjuangan dan pembelajaran. Dia tidak hanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan finansial, tetapi juga untuk menemukan jati dirinya di tengah-tengah tantangan dan perubahan. Tekadnya untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi anaknya terus mendorongnya untuk menghadapi setiap rintangan dengan penuh semangat.

Keberhasilan Nadia dalam pekerjaan dan adaptasinya di negeri jiran adalah contoh ketahanan dan keberanian. Meskipun banyak hal yang hilang dalam proses tersebut, dia tetap berharap bahwa semua pengorbanan dan usahanya akan membawa perubahan positif bagi hidupnya dan Caca di masa depan.


Kembali dan Menikah Lagi

Setelah sebelas tahun bekerja di luar negeri, Nadia akhirnya kembali ke tanah air dengan harapan untuk membangun kembali hidupnya. Caca kini telah tumbuh besar dan memiliki banyak pengalaman selama ketidakhadiran ibunya. Nadia merasa cemas dan khawatir tentang bagaimana dia akan memulihkan hubungan mereka setelah lama berpisah. Namun, dia berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki semuanya dan membangun kembali hidupnya.

Beberapa tahun setelah kembali, Nadia menikah lagi dengan Andi, seorang pria yang baik dan penuh perhatian. Andi memperlakukan Nadia dengan hormat dan memberikan dukungan yang sangat diperlukan. Namun, setiap kali Andi memberikan uang, Nadia tidak pernah merasa cukup. Karena Andi hanya memberi uang sebesar lima puluh ribu hanya cukup untuk makan satu hari saja.

Dari pernikahannya dengan Andi, Nadia dikaruniai dua anak tambahan: Todi, yang lahir setelah mereka menikah, dan Dita, yang lahir enam tahun kemudian. Meskipun Nadia memiliki tiga anak, dia tidak merasa sepenuhnya bahagia. Kebahagiaan yang dia harapkan dari pernikahan kedua tidak kunjung datang, dan dia merasa ada sesuatu yang masih kurang dalam hidupnya.

Ketika Nadia hamil Todi dan memasuki usia kehamilan lima bulan, dia menghadapi masalah baru. Adik Andi, Sunto, datang kepada Nadia dengan curhat tentang masalah keuangannya. Sunto mengungkapkan bahwa dia terlilit hutang judi dan tidak bisa membayar. Karena rasa iba dan ketidakberdayaannya, Nadia tanpa berpikir panjang memutuskan untuk memberikan gelang yang dia miliki kepada Sunto untuk dijual dan melunasi hutangnya. Gelang tersebut adalah satu-satunya barang berharga yang Nadia miliki, dan dia berharap tindakannya bisa membantu Sunto keluar dari kesulitan.

Namun, masalah keuangan tidak berhenti di situ. Ketika Nadia melahirkan anak ketiganya, Dita, keluarga Andi kembali menimbulkan masalah. Kali ini, kakak Andi, Yati, meminta bantuan kepada Nadia. Yati sedang mengalami kesulitan finansial karena berhutang di bank dan membutuhkan bantuan untuk membayar utangnya. Nadia yang sudah kesulitan keuangan dan hanya mendapatkan uang dari Andi yang cukup untuk makan sehari, menjawab dengan jujur bahwa dia tidak memiliki uang untuk dipinjamkan. Namun, Yati melihat Dita yang memakai kalung dan mendesak agar kalung tersebut dipinjamkan untuk membayar utangnya.

Sekali lagi, Nadia merasa tertekan dan cemas, dan tanpa berpikir panjang, dia meminjamkan kalung Dita kepada Yati. Keputusan ini membuat Andi marah ketika dia mengetahui bahwa Nadia tidak menggunakan gelang yang sebelumnya dia berikan. Andi merasa dikhianati karena dia tahu bahwa Nadia telah memberikan barang berharga mereka kepada anggota keluarganya tanpa memberitahunya. Kekecewaan Andi semakin mendalam ketika dia mengetahui bahwa keluarga Yati telah memanfaatkan kelemahan Nadia. Andi marah besar dan memutuskan untuk tidak membeli emas atau barang berharga lainnya untuk Nadia di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun