Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghadapi Bayang-Bayang

19 Agustus 2024   17:34 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:37 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perceraian membawa tantangan baru. Nadia harus menjadi ibu tunggal dengan sedikit pengalaman kerja dan gaji yang tidak memadai sebagai pramuniaga di toko baju. Setiap bulan, dia harus merencanakan anggaran dengan sangat ketat, sering kali mengorbankan kebutuhannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan Caca.

Frustrasi dengan situasi keuangan sering kali melanda. Nadia bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan tambahan, menjual barang secara online dan melakukan pekerjaan sampingan. Meskipun usaha kerasnya, penghasilannya tetap tidak mencukupi. Keadaan ini menyebabkan tekanan yang semakin berat.

Kemarahan dan frustrasi Nadia sering kali meledak pada Caca. Dia memukul atau mencubit Caca ketika bayi itu tidak mau tidur siang atau ketika tangisnya dianggap mengganggu. Setiap kali melakukan hal tersebut, Nadia merasa bersalah dan menyesal. Namun, kemarahan dan tekanan emosionalnya membuatnya sulit untuk mengendalikan diri.


Melarikan Diri ke Negeri Jiran

Ketika Caca berusia dua tahun, Nadia memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Keputusan ini adalah langkah besar yang penuh risiko, tetapi dia merasa itu adalah satu-satunya cara untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi anaknya. Meninggalkan Caca di bawah perawatan keluarga terdekat adalah keputusan yang sangat berat, tetapi Nadia yakin bahwa ini adalah langkah yang harus diambil.

Caca tumbuh menjadi gadis yang cantik dan ceria, dikelilingi oleh kasih sayang dari neneknya dan lingkungan sekitarnya. Setiap malam, neneknya membacakan cerita dongeng yang membuat Caca merasa aman dan dicintai. Rutinitas tidur siang yang teratur dan waktu bermain bersama teman-teman menjadikannya anak yang bahagia.

Namun, kebahagiaan Caca terganggu ketika dia duduk di bangku kelas 6 SD. Neneknya, yang selama ini menjadi pilar utama dalam hidupnya, jatuh sakit. Meskipun perawatan medis telah dilakukan, kesehatan neneknya terus menurun hingga akhirnya neneknya meninggal dunia. Kehilangan ini meninggalkan luka mendalam dalam hati Caca. Dia merasa kehilangan bukan hanya seorang pengasuh, tetapi juga sosok yang penuh kasih dan perhatian.

Setelah kepergian neneknya, Caca harus menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Dia tinggal bersama kerabat lainnya yang mungkin tidak memiliki ikatan emosional yang sama dengannya. Masa-masa awal setelah kehilangan neneknya sangat berat, dan Caca merasa kesepian dan kehilangan arah. Dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mencoba menemukan kembali kebahagiaan yang hilang, dan beradaptasi dengan rutinitas yang berbeda tanpa kehadiran neneknya yang penuh kasih.


Kehidupan Baru di Negeri Jiran

Setelah memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar negeri, Nadia meninggalkan Caca di bawah perawatan neneknya yang sangat penyayang. Keputusan ini bukanlah hal yang mudah; dia tahu betapa besar pengorbanan yang harus dia lakukan demi masa depan yang lebih baik untuk anaknya.

Nadia memulai hidup baru di negeri jiran dengan bekerja di berbagai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Setiap hari adalah perjuangan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi, dengan tekanan yang terus-menerus untuk mencapai tujuan finansialnya. Selama sebelas tahun bekerja di luar negeri, Nadia mengalami banyak tantangan dan kesulitan. Dia menghadapi kesepian, kerinduan rumah, dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru. Meskipun kehilangan banyak momen penting dalam kehidupan Caca, tekadnya untuk memberikan masa depan yang lebih baik tetap kuat.

Di negeri jiran, Nadia menghadapi berbagai kesulitan. Awalnya, bahasa dan budaya yang berbeda menjadi tantangan utama. Beradaptasi dengan lingkungan baru, Nadia harus mempelajari bahasa lokal untuk berkomunikasi dengan baik dan memahami norma sosial yang berlaku. Dia merasa kesepian dan terkadang terasing, karena jauh dari keluarga dan teman-temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun