Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan yang Menghantui

9 Agustus 2024   17:00 Diperbarui: 9 Agustus 2024   17:04 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Melepaskan dan Mengingat"

Akhirnya, aku memutuskan untuk mengambil langkah mundur. Ini bukan keputusan yang mudah, tetapi aku tahu bahwa aku harus melakukannya. Aku berusaha untuk memberi ruang bagi dirimu dan diriku sendiri, berharap bahwa waktu akan membawa kejelasan. Namun, melepaskan tidak berarti melupakan. Kenangan tentang cinta yang pernah ada tetap menghantui setiap langkahku.

Setiap tempat yang kita kunjungi bersama, setiap tempat yang pernah kita lewati, kini menjadi pengingat tentang apa yang telah hilang. Ketika aku berjalan di jalan yang dulu kita lalui bersama, rasanya seperti kamu masih ada di sampingku, dan aku bisa merasakan kehadiranmu di setiap sudut. Kenangan-kenangan ini, meskipun menyakitkan, juga merupakan bagian dari diriku yang tidak bisa kuabaikan.

Aku berusaha untuk melanjutkan hidup, mencari makna di luar kenangan-kenangan ini. Aku mulai mengejar impian-impian yang sebelumnya aku abaikan, mencoba untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal baru. Namun, meskipun aku mencoba untuk melupakan, rasa cintaku yang mendalam tetap ada, seperti sebuah jejak yang tidak pernah benar-benar hilang.

Aku mulai menjelajahi minat-minat baru, mencoba untuk memperluas cakrawala hidupku. Aku mengambil kelas seni, belajar melukis dan menggambar sebagai cara untuk mengekspresikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Setiap kali aku duduk di depan kanvas, aku merasa seolah-olah aku sedang berbicara dengan diriku sendiri, dan setiap goresan kuas adalah ungkapan dari perasaan yang tersembunyi dalam hatiku.

Kelas seni ini membawaku ke dunia baru, di mana aku bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Aku mulai menjalin pertemanan baru, berbagi cerita dan pengalaman dengan mereka. Meskipun interaksi ini memberikan kelegaan sementara, aku sering kali merasa bahwa ada bagian dari diriku yang tetap terhubung dengan masa lalu. Setiap kali aku berbicara tentang diriku, aku tidak bisa menghindari menyebutkan kenangan kita, meskipun aku tidak pernah berniat untuk membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Pada saat-saat tertentu, aku merasa terjebak di antara dua dunia. Di satu sisi, aku berusaha untuk melanjutkan hidup dengan cara yang baru, tetapi di sisi lain, kenangan tentangmu tetap menghantui setiap langkahku. Aku mulai menyadari bahwa melupakan bukanlah solusi yang mudah, dan mungkin, kenangan ini akan selalu menjadi bagian dari diriku.

Ketika aku menjelajahi kota yang dulu kita kunjungi bersama, aku sering kali berhenti di tempat-tempat yang memiliki makna khusus bagi kita. Aku duduk di bangku taman di mana kita pernah berbicara tentang impian-impian kita, atau aku berdiri di tepi pantai di mana kita pernah melihat matahari terbenam bersama. Di tempat-tempat ini, aku merasa bahwa kamu masih ada di sekitar, dan kenangan-kenangan itu memberikan rasa damai yang tidak bisa aku temukan di tempat lain.

Aku mulai menulis jurnal, mencoba untuk mengekspresikan perasaan yang sulit diungkapkan. Setiap malam, aku duduk di meja tulisku, menuliskan setiap detail tentang apa yang aku rasakan dan pikirkan. Aku menulis tentang momen-momen indah kita, tentang keinginan dan harapan yang aku miliki, dan tentang rasa sakit yang aku alami ketika kita terpisah. Menulis menjadi cara bagiku untuk mengatasi perasaan yang tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata lisan, dan setiap halaman jurnalku adalah cerminan dari perasaanku yang mendalam.

Selain menulis, aku mulai melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru. Aku merasa bahwa menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya bisa membantuku untuk melupakan masa lalu dan menemukan kebahagiaan baru. Aku mengunjungi kota-kota kecil yang indah, menjelajahi alam yang belum tersentuh, dan bertemu dengan orang-orang baru yang memperkaya hidupku. Setiap perjalanan memberikan perspektif baru tentang hidup, dan aku merasa bahwa aku semakin memahami diriku sendiri melalui pengalaman-pengalaman ini.

Namun, meskipun semua ini memberikan kebahagiaan sementara, kenangan tentangmu tetap ada. Aku sering kali merasa seolah-olah ada kekosongan yang tidak bisa diisi, dan setiap kali aku mencoba untuk melupakan, kenangan-kenangan itu selalu kembali. Aku mulai berpikir bahwa mungkin ada bagian dari diriku yang tidak akan pernah bisa sepenuhnya melepaskan masa lalu, dan mungkin itulah yang membuatku merasa terjebak di antara dua dunia.

Chapter 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun