Mohon tunggu...
Diba Komandoko
Diba Komandoko Mohon Tunggu... -

Just an amateur web content writer. Nothing more or less..

Selanjutnya

Tutup

Humor

es-ow-ti-ow-wai (red. Sotoy)

17 November 2013   15:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Akui saja, jika kalian sedang menunggu pesanan makanan kalian datang pada sebuah restoran, kalian biasanya akan melakukan kegiatan killing time yang terkadang mengasyikan :D Seperti yang saya alami baru saja. Ketika mendatangi sebuah toko fast food (*yang tidak fast) di salah satu sudut kota ini, saya mengamati dua orang pelajar SMA yang sedang asyik berbincang-bincang. Topiknya tidak tanggung-tanggung. Mereka membicarakan seorang teman sekolah mereka yang saya yakini, sedang bersin-bersin entah dimana (*secara diomongin hot banget). Cewek yang sedang mereka bicarakan itu bernama Bela. Dari namanya, saya yakin secara tampang, dua anak SMA yang saya lihat pasti berada jauh dari  level si "Bela" itu. Salah satu cewek berambut ikal berkata jika si Bela itu sangat menyebalkan ketika pelajaran Bahasa Inggris di sekolahnya. Cewek satunya, yang berambur diikat cepol layaknya pembuat keris jaman Majapahit itu, mengamati wajah temannya dengan seksama (serius, santai tapi maksa). Si cewek berambut ikal (sambil mengunyah makanan) mengatakan jika si Bela itu sotoy (alias sok tau) menggunakan bahasa Inggris padahal grammarnya acak adul. Si cewek berambut "empu" mengangguk menyetujui. "Iya, aku juga tau.. Dia tuh, sok pake Bahasa Inggris padahal ngaco. Kalo aku sih, emang pinter. Secara mamahku lama di Ausi." Dia berbicara sinis. Temennya tersenyum sambil tetap mengunyah makanannya. "Harusnya kamu sombong aja didepan dia. Bilang mamah kamu dari Austria." Aku tersenyum. (baru tau ternyata Ausi ternyata singkatan Austria)wkwk. Cewek berambut empu langsung buru-buru berbicara, "Bukan. Ausi itu Amsterdam. Inggris.." Aku tidak bisa menahan tawa. Si cewek langsung menoleh ke arahku. Aku pura-pura bego ngeliatin hape yang untungnya ada didepanku.

Makananku datang..

Tapi mendengar percakapan dua mahluk geje (gak jelas) itu masih menarik perhatianku. Cewek berambut empu masih saya berkoar-koar sambil menghabiskan sup dalam genggamannya. Dia melihat ke arah jendela dan kembali berbicara, "Dia pernah ngomongin kita sama si Icha. Dia bilang kita gaya banget suka makan disini. Trus? Kenapa? masalah buat dia? Emang kita minta duit dia apah?" katanya sambil menggoyang-goyangnkan kepalanya kekanan kiri. "Iyah. Dasar cewek jadul. Nggak gaul. Emang apa salahnya suka makanan junk food?" Cewek itu menambahkan. "Trus, so what, I like it kok." katanya lagi. Dia mengambil tissue didepannya dan berbicara lagi, "Kemarin abis presentasi, masa dia bilang gini..Thanks for your support friends..I think there is no question. Tuh kan, dia nggak berani nerima pertanyaan. Dasar, freak!" nada bicaranya persis seperti peran antagonis di sinetron indonesia. "Iyah, harusnya kan, thank you friend for presentation my group. We open for your question."

Baru kali ini ngeliat orang sotoy ngomongin orang sotoy.Wkwk

Satu pesan saya buat kalian berdua: cepet insaf dan les bahasa inggris lagi yah. Oiyah, Ausi itu bukan Austria atau Amsterdam. Itu di Jawa Selatan. Amsterdam juga bukan di Inggris, di Sumatra Tenggara. Puas? -__-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun