Menurut mereka, dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat menjadi kaya raya. Didasari oleh kepercayaan ini pula, banyak dari masyarakat Jepang yang percaya bahwa dengan membunuh ular dapat membuat mereka kehilangan banyak uang yang dimiliki.
Selain potongan kulit yang disimpan di dalam dompet, banyak dari masyarakat Jepang yang juga memelihara ular. Namun, mayoritas masyarakat cenderung memilih untuk memelihara ular berwarna putih, dikarenakan masyarakat percaya bahwa ular putih melambangkan nasib yang baik.
Namun di sisi lain, menurut legenda Jepang, ular melambangkn kecemburuan yang dimiliki oleh seorang wanita.Â
Hal ini didasari dengan cerita yang melegenda dimana Kiyohime, perempuan yang merubah dirinya menjadi seekor ular ketika dirinya cemburu dengan pasangannya.Â
Kiyohime yang sudah berubah menjadi ular kemudian mengelilingi lonceng kuil dimana sang kekasihnya bersembunyi dan memukulnya berkali -- kali.
Pada poster dari film KKN di Desa Penari, ular yang melingkar tubuh perempuan juga memiliki makna yang berbeda. Dimana pada poster ini, ular memiliki interpretasi sebagai bentuk dari seusuatu yang jahat dan identik dengan kegelapan dan mitisme.Â
Selain itu, ular pada poster KKN di Desa Penari juga memiliki makna sebagai bentuk sosok kekuatan gaib yang sedang merasuki perempuan yang sedang menari tersebut.
source:Â
Sagita, Yulia. 2016. Pandangan Masyarakat Jepang Terhadap Ular. Dapat diakses melalui https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1962/120708055.pdf?sequence=1&isAllowed=y#:~:text=2.2%20Ular%20Dalam%20Kehidupan%20Masyarakat%20Jepang,-Banyak%20orang%20takut&text=Tapi%20di%20Jepang%2C%20Ular%20adalah,uang%20dan%20kekayaan%20di%20Jepang.
Representasi Makna Visual Dalam Poster Film KKNDi Desa Penari, dapat diakses melalui https://jurnal.unsia.ac.id/index.php/jis/article/view/81/59