Keteguhan dan Empati di Balik Perjalanan Seorang Pengacara
Muhammad Haekal Arbie adalah seorang pengacara berbakat yang saat ini bekerja di Law Heron Miller and Associate, sebuah firma hukum terkemuka yang berbasis di Kota Bandung. Ia dikenal sebagai sosok yang berprinsip dan memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Ketertarikannya pada dunia hukum tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan telah tertanam sejak kecil. Haikal adalah anak yang dikenal sulit diatur, tetapi sifat tersebut ternyata mengasah bakatnya dalam berbicara, berdebat, dan mempertahankan pendapat. Keahlian inilah yang kemudian membawanya pada keputusan untuk menekuni dunia hukum dan menjadi seorang pengacara.
Latar Belakang Kehidupan
Haekal lahir di Jakarta pada tanggal 29 Mei 1993 dalam sebuah keluarga sederhana, namun penuh dengan nilai-nilai kedisiplinan. Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia lima tahun, meninggalkan ibunya sebagai orang tua tunggal yang harus bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Meskipun ibunya bekerja dan tinggal tetap di Jakarta, Haekal tidak tinggal bersama ibunya selama beberapa tahun. Sejak usia lima tahun hingga kelas 1 SMA, ia tinggal bersama neneknya yang juga berada di Jakarta.
Kondisi ini menciptakan jarak fisik antara Haekal dan ibunya, tetapi bukan jarak emosional. Ibunya selalu berusaha hadir dalam kehidupannya, meski tidak tinggal satu atap. Ketika akhirnya tinggal bersama ibunya di tahun pertama SMA, Haikal mulai memahami sepenuhnya perjuangan sang ibu. Sosok ibunya, yang tegas namun penuh kasih, mengajarkan Haikal nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan pentingnya menjaga nama baik. Nilai-nilai inilah yang terus menjadi pedoman Haikal dalam menjalani kehidupannya.
Ketertarikan pada Dunia Hukum
Ketertarikan Haekal pada dunia hukum bermula dari pengamatannya terhadap ketidakadilan yang sering terjadi di sekitarnya. Ia melihat bagaimana hukum sering kali sulit diakses oleh mereka yang tidak memiliki pengetahuan atau sumber daya yang memadai. Hal ini membuatnya bertekad untuk memahami hukum agar ia dapat membantu orang-orang yang membutuhkan, terutama mereka yang kurang beruntung.
Sebagai anak yang tumbuh di lingkungan sederhana, Haekal memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai kalangan. Interaksi ini membuatnya memahami berbagai dinamika sosial dan membuka matanya terhadap pentingnya peran hukum dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil. Sejak kecil, Haikal memang sudah dikenal sebagai anak yang sulit diatur, sebuah sifat yang kemudian mengasahnya untuk berbicara dan berdebat. Kemampuan berbicara dan mempertahankan pendapat tersebutlah yang mendorong Haekal untuk memilih profesi sebagai pengacara.
Haekal memilih profesi pengacara karena ia merasa bahwa menjadi seorang pengacara adalah pilihan yang paling bebas dan independen di antara profesi penegak hukum lainnya. Baginya, profesi ini memberi ruang bagi dirinya untuk berbicara, berdebat, dan memperjuangkan keadilan sesuai dengan keyakinannya tanpa terikat oleh batasan yang ketat. Sebagai pengacara, ia memiliki kebebasan untuk menggunakan logika dan argumen dalam meraih kemenangan bagi klien-kliennya.
Perjalanan Karier
Setelah menyelesaikan pendidikan hukumnya di salah satu universitas ternama di Bandung, Haekal memulai kariernya sebagai paralegal di sebuah firma hukum. Pekerjaan ini memberinya pengalaman berharga dalam memahami berbagai aspek teknis hukum, mulai dari menyusun dokumen, menghadiri sidang, hingga membantu pengacara senior menangani kasus-kasus besar.