Mohon tunggu...
Diaz Raihan Ramadhani
Diaz Raihan Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyongsong Indonesia Maju

5 November 2024   18:42 Diperbarui: 5 November 2024   18:47 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di sisi lain, Gibran Rakabuming, yang berasal dari kalangan muda dengan latar belakang sebagai pengusaha dan innovator, membawa perspektif baru dalam pemerintahan. Ia dikenal dengan pendekatan yang modern, praktis, dan dekat dengan generasi muda, yang memungkinkan adanya ide-ide segar dalam berbagi sektor. Gibran juga memiliki kemampuan untuk merangkul pemuda, menumbuhkan kreativitas, serta meningkatkan partisipasi generasi milenial dan Gen z dalam pembangunan negara. Sosok Gibran mewakili semangat inovasi dengan perkembangan zaman, terutama di era digitalisasi dan gloibalisasi yang kian pesat.

Kombinasi kepemimpinan ini menjadi salah satu kekuatan yang mendasari visi "Indonesia Maju." Dalam visi tersebut Prabowo dan Gibran memprioritaskan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga kemajuan ekonomi tidak hanya dirasakan di kota-kota besar, tetapi juga di daerah-daerah terpencil. 

Mereka berkomitmen untuk meningkatkan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah melalui pembangunan infrastruktur yang meratam seperti jalan tol, Pelabuhan, dan jaringan internet yang dapat menjangkau seluruh pelosok negeri. Dengan mempercepat pembangunan infrastruktur ini, diharapkan setiap wilayah di Indonesia dapat terintegrasi lebih baik, sehingga dapat mendorong pertumbahn ekonomi lokal. 

Selain itu, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu pilar utama visi Prabowo-Gibran. Mereka menyadaei bahwa untuk bersaing di tingkat global, Indonesia memerlukan tenaga kerja yang berkualitas, terampil, dan memiliki daya saing. Oleh karena itu, investasi pada sektor pendidikan, pelatihan kerja, serta pengembangan riset dan teknologi menjadi folus utama mereka. 

Dengan demikian, Indoensia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen dalam era digital dan industri 4.0, sehingga dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan mendukung perekonomian yang lebih mandiri. 

Secara keseluruhan, visi dan misi Prabowo Gibran yang berfokus pada kemajuan ekonomi, ketahanan nasional, dan pengembangan SDM diharapkan dapat membawa Indonesia kearah yang lebih baik. Mereka menyadari bahwa mewujudkan visi "Indonesia Maju" memerlukan kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, sehingga setiap individu dapat turut berperan dalam membangun masa depan bangsa. 

Melalui kepemimpinan yang menggabungkan pengalaman, inovasi, dan semangat muda, Prabowo dan Gibran diharapkan dapat membawa perubahan positif yang berarti bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam usaha mencapai visi misi "Indonesia Maju". Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dihadapkan pada sejulah tantangan besar yang menerminkan kompleksitas permasalahan bangsa. Ta ntangan oni datang dari berbagai aspek baik yang bersumber dari dalam negeri maupun tekanana dari luar. Setiap tantangan ini memerlukan stretegi dan kebijakan khusus, serta pendekatan yang tepat agar Indonesia dapat berkembamg menjadi begara yang maju, mandiri, dan sejahtera.

Salah satu tantangan besar adalah ketimpangan ekonomi,. Meskipun Indonesia terus mencatat pertumbahan ekonomi yang positif, kesenjangan ekonomi antardaerah dan antargolongan masyarakat masih terasa lebar. Perbedaan signifikan dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan sering kali mebuat daerah-daerah di luar Jawa, serta golongan msyarakt kurang mampu, tertinggal dari segi kesejahteraan. 

Ketimpangan ini memerlukan solusi yang komperhensif, seperti pembangunan ekonomi yang berkeadilan, pemngembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) sebagai pilar ekonomi kerakyatan, serta perbaikan akses pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat di seluruh penjuru negeri. 

Selain ketimpangan ekonomi, persoalan pengangguran dan kurangnya kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan krusial. Pasar tenaga kerja Indonesia masih menghadapi masalah tingginya angka pengangguran dan ketidaksesuaian keterampilan (skill mismatch) antara lulusan pendidikan dengan kebutuihan industri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun