Mohon tunggu...
Azveta
Azveta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

content writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ciptakan Mahasiswa Kompeten melalui Program yang Efisien

21 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 21 Mei 2023   08:29 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi program merdeka belajar, pertukaran mahasiswa (sumber: eCampuz) 

Mengenal Program Merdeka Belajar Favorit Mahasiswa

Salah satu program yang mengimplementasikan merdeka belajar dan menjadi favorit banyak mahasiswa yaitu pertukaran mahasiswa.

Sekilas terdengar sama dengan kebijakan kampus merdeka, namun pada pertukaran mahasiswa dapat dilakukan di luar universitas mahasiswa peserta. Jadi, selama satu semester mahasiswa dapat melakukan pembelajaran sesuai dengan keinginan serta minat masing-masing di lingkungan dan dosen yang berbeda.

Mungkin program seperti ini sudah biasa terjadi pada program universitas-universitas di luar negeri, tetapi ini merupakan program yang baru di Indonesia.

Melalui program ini diharapkan mahasiswa akan mendapat pengalaman belajar di perguruan tinggi di seluruh Indonesia, memperkuat rasa persatuan, membangun persahabatan mahasiswa antar universitas, daerah, suku, dan budaya, transfer ilmu untuk menutupi kekurangan pendidikan antar universitas di Indonesia, dan meningkatkan kompetensi lulusan melalui penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, serta komunikasi.

Setelah memahami konsep merdeka belajar dan salah satu program favoritnya pasti akan muncul pertanyaan, apakah pertukaran mahasiswa perlu dilakukan jika mahasiswa tersebut sudah berasal dari universitas terbaik di Indonesia? bagaimana jika selama melaksanakan pertukaran mahasiswa sulit beradaptasi di lingkungan yang baru?

Untuk menjawab pertanyaan pertama, tentunya perlu dicermati lagi harapan dari program pertukaran mahasiswa yaitu adanya peningkatan kompetensi mahasiswa dari daerah, suku, dan budaya yang berbeda-beda. Pendalaman ilmunya dapat dan pendalaman tanah airnya sendiri juga dapat.

Perubahan pola pikir diperlukan untuk hal ini, meskipun mahasiswa peserta berasal dari universitas unggulan tetapi pasti tiap universitas terdapat keunggulan masing-masing yang mungkin tidak diberikan di universitas mahasiswa peserta. Tidak akan ada ruginya mengenal negeri sendiri dan berburu ilmu secara bersamaan.

Perbedaan bahasa, makanan, cuaca, kehidupan sosial merupakan penyumbang culture shock yang dialami oleh kebanyakan orang jika berada pada lingkungan baru. Untuk itu perlu dilakukan proses interaksi sosial untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

ilustrasi pertukaran mahasiswa berbeda budaya (sumber: Duta Damai Sul Sel)
ilustrasi pertukaran mahasiswa berbeda budaya (sumber: Duta Damai Sul Sel)

Kesadaran akan perlunya penyesuaian diri merupakan jawaban atas pertanyaan kedua. Kesadaran ini dapat timbul karena adanya tujuan pribadi, harapan, dan cita-cita untuk terus bertahan di tengah perbedaan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun