Mohon tunggu...
Dede Diaz Abdurahman
Dede Diaz Abdurahman Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Blogger

Google Street View Trusted Photographer Content creator, vlogger, hobi travelling, suka foto, ngeblog, baca buku, footballover & coffee addict

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kereta Api, Kenangan dan Cerita Perjalanan

28 Desember 2024   02:32 Diperbarui: 28 Desember 2024   02:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbong Kereta Api Saat Ini (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Hampir 20 tahun berlalu sejak terakhir kali saya naik kereta api KRD untuk perjalanan harian saya. Ketika akhirnya saya kembali menggunakan kereta api setelah sekian lama, perubahan yang saya temukan begitu membuat saya takjub. Gerbong-gerbong tua yang dulu penuh asap dan bau solar kini telah berubah menjadi ruang yang nyaman dengan fasilitas modern.

Kini, gerbong kereta dilengkapi dengan pendingin ruangan yang membuat perjalanan terasa lebih sejuk, bahkan saat matahari terik. Kursi-kursi yang empuk dan bersih menggantikan bangku kayu keras yang dulu menjadi "teman" perjalanan saya. Tidak hanya itu, setiap kursi kini memiliki colokan listrik, memungkinkan penumpang untuk mengisi daya gadget mereka selama perjalanan. Ini adalah perubahan besar yang membuat kereta api semakin diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Transformasi ini adalah bukti nyata dari upaya pemerintah dan PT KAI dalam meningkatkan pelayanan transportasi publik. Kereta api tidak lagi menjadi pilihan terakhir, melainkan menjadi alternatif utama yang nyaman dan efisien. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada fasilitas fisik, tetapi juga pada sistem manajemen dan pelayanan yang semakin profesional.

Kereta Api Sebagai Bagian dari Perjalanan Hidup

Stasiun Padalarang sebelum renovasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Stasiun Padalarang sebelum renovasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Bagi saya, kereta api bukan hanya sekadar moda transportasi, melainkan juga bagian penting dari perjalanan hidup. Di atas rel yang membentang dari Cianjur ke Bandung, saya belajar banyak hal tentang kehidupan. Saya belajar menghargai perjuangan orang lain, memahami arti ketekunan, dan menikmati momen-momen kecil di tengah kesulitan.

Kenangan tentang kereta api KRD dengan segala suka dukanya adalah bagian tak terpisahkan dari masa muda saya. Meski penuh perjuangan, ada kehangatan dalam kenangan itu. Kehangatan yang sama kini saya rasakan ketika melihat bagaimana kereta api telah berubah menjadi moda transportasi modern yang nyaman dan aman.

Cerita yang Selalu Hidup di Rel Kenangan

Berbicara tentang kereta api, kenangan, dan perjalanan hidup adalah sesuatu yang akan selalu hidup dalam ingatan saya. Kereta api adalah saksi bisu dari perjalanan saya menimba ilmu, menempa karakter, dan memahami kehidupan. Kini, dengan segala perubahan dan kemajuan yang ada, kereta api tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Perubahan fasilitas yang semakin modern bukan hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga menunjukkan bagaimana transportasi publik di Indonesia mampu mengikuti perkembangan zaman. Namun, di balik semua itu, saya tetap merindukan aroma khas gerbong kereta api KRD, suara gemuruh rel, dan cerita-cerita kecil yang pernah menghiasi perjalanan saya setiap hari. Karena pada akhirnya, kereta api adalah tentang lebih dari sekadar perjalanan fisik; ia adalah tentang perjalanan hati dan kenangan.

Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menghargai setiap momen dalam perjalanan hidup, baik di masa lalu maupun masa kini. Karena setiap perjalanan, sekecil apa pun, selalu membawa pelajaran berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun