Mohon tunggu...
Dede Diaz Abdurahman
Dede Diaz Abdurahman Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Blogger

Google Street View Trusted Photographer Content creator, vlogger, hobi travelling, suka foto, ngeblog, baca buku, footballover & coffee addict

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menparekraf Sandiaga Uno Akan Hadiri "Netas" Bareng GenPI

2 Juni 2021   20:47 Diperbarui: 2 Juni 2021   21:08 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kegiatan "Nemuin Komunitas" (Netas) yang diinisiasi oleh Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berlanjut. Sebuah acara dialog menteri dengan berbagai komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif.

Netas ketiga akan dilaksanakan di salah satu resto yang ada di Yogyakarta, pada hari Jumat (4/6) malam. Kali ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan berbincang-bincang dengan Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI).

Ketua Umum GenPI Nasional Siti Chotijah menyambut baik ajakan menteri untuk berdiskusi tersebut."GenPI siap berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan seluruh stakeholder parwisata. Untuk membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19." Siti Chotijah menegaskan sedari awal.

dsc-20210602-204422-1-60b78bfc8ede4852ef71c6d2.jpg
dsc-20210602-204422-1-60b78bfc8ede4852ef71c6d2.jpg
"Di situasi normal kita semua butuh berkolaborasi. Pada masa pandemi Covid-19 ini berarti kita harus bisa lebih bekerja sama dengan banyak pihak," Ujar Siti Chotijah dalam rapat daring pengurus Genpinas , Rabu (2/6/2021) siang.

Siti Chotijah mengatakan, bicara Pentahelix, GenPI menjadi salah bagian dari 5 unsur yang dimaksud. Yaitu Komunitas.

"Dengan kita berdiskusi, peran komunitas akan lebih maksimal dalam membantu berbagai program yang dijalankan pemerintah," Ujar wanita yang akrab disapa Mbak Jhe tersebut.

Menurut Jhe, Bahasa yang digunakan oleh komunitas di berbagai kanal media sosial biasanya lebih bisa diterima oleh para audience-nya.

img-20210602-wa0066-60b78bafd541df0e0463d7f2.jpg
img-20210602-wa0066-60b78bafd541df0e0463d7f2.jpg
"Di sinilah GenPI bisa berperan serta membantu berbagai program Kemenparekraf. Kita bisa membangun narasi yang kuat mengangkat suatu daya tarik destinasi wisata. Sehingga bisa memengaruhi calon wisatawan tersebut untuk datang," Ujarnya.

Kelebihan GenPI adalah, menurut Jhe, memiliki jaringan yang luas di berbagai daerah. Bisa dimanfaatkan untuk saling promosi wisata prioritas nasional dan wisata masing-masing daerah.

"Kita juga memiliki media genpi.id, blog yang berisikan informasi destinasi, budaya, kuliner, serta berita pariwisata. Belum lagi akun instagram dengan ratusan ribu follower yang bisa memengaruhi calon wisatawan untuk berlibur," Jhe membeberkan.

Usia GenPI sudah menginjak 5 tahun. Sebuah komunitas yang berkomitmen bergerak untuk narasi pariwisata yang positif. Dengan kode etiknya yang selalu dipegang teguh. Yaitu; "No Politik, No Hoax dan No SARA".

"Kami berharap GenPI bisa terus melebarkan sayap untuk berkolaborasi dengan banyak pihak. Sehingga bisa semakin memberikan manfaat untuk sektor pariwisata." Pungkas Jhe.

Jhe pun mengimbau seluruh anggota GenPI di daerah, GenPI provinsi dan GenPI kabupaten, untuk turut serta menyukseskan acara Netas pada hari Jumat 4 Juni mendatang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun