Mohon tunggu...
Dede Diaz Abdurahman
Dede Diaz Abdurahman Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Blogger

Google Street View Trusted Photographer Content creator, vlogger, hobi travelling, suka foto, ngeblog, baca buku, footballover & coffee addict

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Komunitas Ekonomi Kreatif Bandung Barat Gelar Produk di Kegiatan Musrenbang

14 Maret 2019   19:29 Diperbarui: 14 Maret 2019   19:34 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas ekonomi kreatif kabupaten Bandung Barat mendapatkan kesempatan untuk menampilkan produk dan kreativitas masing masing sub sektor di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Bandung Barat Tahun 2020 yang berlangsung di Masion Pine Hotel Kotabaru Parahyangan Padalarang, Rabu 13 Maret 2019.

Para pelaku ekonomi kreatif yang tergabung di dalam wadah Forum Ekonomi Kreatif (Fekraf) Kabupaten Bandung Barat ini merasa bersyukur dengan diberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk produk dan hasil kreatifitas mereka di kegiatan ini. Walaupun dari 16 sub sektor yang ada di dalam Fekraf ini baru terbentuk 9 sub sektor, tidak mengurangi semangat mereka untuk mengembangkan hasil karya dan produk mereka.

"Kegiatan ini ibarat etalase bagi kami para pelaku ekonomi kreatif yang memang terkendala didalam hal promosi dan pemasaran produk" ungkap kang Teja Sukmana Ketua Harian Fekraf Bandung Barat.

Walaupun di acara ini belum bisa menampung semua para pelaku ekonomi kreatif yang menjadi binaan Fekraf Bandung Barat, setidaknya ini sudah menjadi jalan pembuka bagi para pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk bersinergi dengan pemerintahan dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat. 

"Kami (Disparbud) semaksimal mungkin selalu mempromosikan serta memprioritaskan para pelaku ekonomi kreatif yang tergabung di Fekraf KBB bukan hanya di kegiatan Disparbud saja, tapi di semua kegiatan dinas dinas lainnya seperti halnya Musrenbang ini yang merupakan kegiatan Bapelitbang KBB" tegas Kabid Promosi dan Ekraf Disbudpar KBB, Ibrahim Aji, SE., MM.

Jumlah stand yang hadir mengisi acara Musrenbang kali ini ada sekitar 10 pelaku ekonomi kreatif yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat sendiri. 

"Persiapan untuk acara hari ini sangat mepet sekali, karena hanya punya waktu 2 hari untuk mengundang komunitas di Fekraf dan hadir di Masion Pine Hotel Kotabaru Parahyangan" ungkap Tintin Koswantini, S.Pd.,MM Kasie Ekraf Disbudpar Bandung Barat.

Di stand pertama kita akan menemukan beberapa lukisan berbagai motif dan bahan, hasil kreasi kerjasama Balai Seni Barlie Kotabaru Parahyangan dengan komunitas Paguyuban Seni Rupa (Paser) Bandung Barat. 

Yang mencuri perhatian saya justru lukisan kedua pejabat di Bandung Barat yakni Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dengan Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan yang dilukis diatas piring keramik hasil karya kang Epie Gunawan dari Balai Seni Barlie.

Di stand berikutnya ada kerajinan tangan yang terbuat dari bambu hasil karya Ikatan Bambu Community (IBC) Bandung Barat yang dikepalai oleh kang Adang Muhidin. Barang barang hasil karya nya diantaranya jam tangan yang terbuat dari bambu, alat musik gitar, bass, bahkan juga drum. 

Disampingnya ada komunitas bunga dari daerah Cihideung Kecamatan Parongpong, yang merupakan sentra pertanian bunga terbesar di Jawa Barat. Disini kita bisa melihat cara pembuatan karangan bunga dengan waktu hanya 2 menit saja.

Ada yang menarik di stand Jari Hitam Ecoprint ini, sebuah bungkusan kain yang berisi helai helai ranting dan daun menjadi satu kombinasi pola yang menarik untuk diperhatikan. 

Menurut kang Irfan Kristiyanto pola pola yang dihasilkan dari rendaman kulit kayu dan ranting tersebut nantinya menjadi sebuah motif yang tercetak dikain yang nantinya diproses menjadi baju ataupun pakaian lainnya. Untuk satu lembar kain ukuran 1,5 meter bisa dihasilkan dalam waktu sekitar 2 jam, dan setelah itu masuk ke proses Fiksasi atau penguatan warna yang memakan waktu 3-7 hari. Semuanya menggunakan bahan alami dari pohon mahoni, tegeran, jolawe, tingi, jambal.

Selain ada Jari Hitam Ecoprint, di Kabupaten Bandung Barat ternyata mempunyai kerajinan batik juga. Adalah Rumah Batik Nabila Diva yang turut hadir mengisi stand di acara Musrenbang kemarin. 

Dengan berbagai motif seperti sangkuriang, burung merak, wijayakusuma, malin kundang, jamur, siliwangi hingga motif peuyeum. Dan semua motif batik di sini mengangkat cerita dan kearifan lokal di Kabupaten Bandung Barat.

Selain kaya akan destinasi wisata nya, Kabupaten Bandung Barat juga kaya akan hasil pertanian dan perkebunan. Salah satunya adalah kopi. Varian kopi di Bandung Barat dikenal bukan hanya di dalam negeri, tetapi sudah diakui  dalam Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat, 14-17 April 2016. Varian Java Preanger dari Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat berhasil menjadi juara kedua dalam event tersebut.

Pusat komunitas kopi di Bandung Barat tersebar di 3 titik daerah yaitu Sindangkerta, Lembang, dan daerah Cikalong Wetan. Salahsatu Komunitas Kopi Bursel dari Cikalong Wetan yang dipimpin oleh Kang Deni Sopari ini turut meramaikan kegiatan Musrenbang dengan hidangan kopi arabica yang sangat menggoda aroma nya ketika sedang diseduh. Komunitas fotografi Bandung Barat turut meramaikan acara dengan hasil karya para fotografer yang ada di Bandung Barat yang menampilkan wajah Bandung Barat dari berbagai sisi dan perspektif.

Di acara tersebut ada hal yang cukup membanggakan, ada satu stand yang diisi oleh komunitas Robotica SAEO yang anggotanya para siswa dari SMA Al Bidayah Batujajar Kabupaten Bandung Barat yang memamerkan hasil karya mereka dalam pembuatan program dan perakitan robot. Hal  ini patut diacungi jempol dan kedepannya bisa dijadikan pilot project untuk pengembangan komunitas dan teknologi robotic di Bandung Barat.

Di lain pihak Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat Dra.Sri Dustirawati, M.Si mengatakan pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia sangat massive dan signifikan. 

Ini terlihat dari data yang dikeluarkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dari hasil survey Badan Pusat Statistik (BPN) Pusat mencatat bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia melalui ekonomi kreatif pada 2016 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 922,59 triliun dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 7,44%. Adapun sektor unggulan ekonomi kreatif saat ini meliputi kuliner, fesyen dan kerajian. Sementara yang cukup pontensial adalah film, musik, dan pengembangan aplikasi games.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun