Di stand pertama kita akan menemukan beberapa lukisan berbagai motif dan bahan, hasil kreasi kerjasama Balai Seni Barlie Kotabaru Parahyangan dengan komunitas Paguyuban Seni Rupa (Paser) Bandung Barat.Â
Yang mencuri perhatian saya justru lukisan kedua pejabat di Bandung Barat yakni Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dengan Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan yang dilukis diatas piring keramik hasil karya kang Epie Gunawan dari Balai Seni Barlie.
Di stand berikutnya ada kerajinan tangan yang terbuat dari bambu hasil karya Ikatan Bambu Community (IBC) Bandung Barat yang dikepalai oleh kang Adang Muhidin. Barang barang hasil karya nya diantaranya jam tangan yang terbuat dari bambu, alat musik gitar, bass, bahkan juga drum.Â
Disampingnya ada komunitas bunga dari daerah Cihideung Kecamatan Parongpong, yang merupakan sentra pertanian bunga terbesar di Jawa Barat. Disini kita bisa melihat cara pembuatan karangan bunga dengan waktu hanya 2 menit saja.
Ada yang menarik di stand Jari Hitam Ecoprint ini, sebuah bungkusan kain yang berisi helai helai ranting dan daun menjadi satu kombinasi pola yang menarik untuk diperhatikan.Â
Menurut kang Irfan Kristiyanto pola pola yang dihasilkan dari rendaman kulit kayu dan ranting tersebut nantinya menjadi sebuah motif yang tercetak dikain yang nantinya diproses menjadi baju ataupun pakaian lainnya. Untuk satu lembar kain ukuran 1,5 meter bisa dihasilkan dalam waktu sekitar 2 jam, dan setelah itu masuk ke proses Fiksasi atau penguatan warna yang memakan waktu 3-7 hari. Semuanya menggunakan bahan alami dari pohon mahoni, tegeran, jolawe, tingi, jambal.
Selain ada Jari Hitam Ecoprint, di Kabupaten Bandung Barat ternyata mempunyai kerajinan batik juga. Adalah Rumah Batik Nabila Diva yang turut hadir mengisi stand di acara Musrenbang kemarin.Â