Sungai Citarum yang mengalir melewati  5 Kabupaten di Jawa Barat memang identik dengan pencemaran dan polusi. Padahal apabila ditelaah lebih dalam dari aliran sepanjang 300 KM ternyata sepanjang 30 KM merupakan aliran yang termasuk ke dalam aliran yang bersih dan bisa dimanfaatkan masyarakat.
Selain dimanfaatkan untuk perikanan aliran sungai Citarum yang berasal dari pembuangan bendungan Saguling ini digunakan juga untuk wisata olahraga extreme body rafting dan arung jeram atau rafting.
Koordinator GenPI Cianjur Dindin Syamsudin mengatakan acara ini merupakan agenda kegiatan kopdar rutin dari komunitas bentukan Kementerian Pariwisata ini.Selain mempromosikan pariwisata arung jeram di aliran sungai Citarum, kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan GenPI terhadap program Citarum Harum sektor 10.Â
Pernyataan serupa diutarakan Dede Abdurahman selaku Koordinator GenPI Bandung Raya, sinergitas pentahelix pariwisata (Akademisi, Swasta, Komunitas, Pemerintah,dan Media) sangat berperan penting dalam majunya pariwisata di daerah tersebut. Sehingga acara seperti ini harus didukung pula oleh semua elemen pentahelix tadi.
Awalnya ada rasa cemas ketika memutuskan ikut acara rafting ini, pertama sekarang sedang musim hujan yang dikhawatirkan debit air menjadi tinggi. Dan yang kedua alasan karena saya sendiri tidak bisa berenang hehehe, walaupun sudah disediakan rompi pengaman tetap saja ada pikiran ke arah yang negatif.Â
Tapi alhamdulillah debit airnya termasuk normal dan di perjalanan pun berjalan dengan lancar tentu saja setiap perahu didampingi oleh para safety guard yang sudah berpengalaman.
Dan ketika tiba di titik akhir, kami pun telah ditunggu hidangan  nasi liwet khas Cianjur dan tentu saja kelapa muda yang memberikan kesegaran setelah 1,5 jam menyusuri sungai citarum. Jadi tidak semua aliran sungai Citarum itu identik dengan pencemaran, bau atau sampah. Masih ada beberapa daerah yang menjaga aliran sungai ini supaya ekosistem didalam nya tetap terjaga dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H