Mohon tunggu...
Diaz DanuSetyawan
Diaz DanuSetyawan Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

Ganteng tinggi suka main game udah itu aja

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

opini tentang literasi digital

5 Januari 2025   20:01 Diperbarui: 5 Januari 2025   20:01 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Di era modern yang serba digital ini, teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari komunikasi, hiburan, pendidikan, hingga transaksi keuangan, hampir semua aspek kehidupan kini bergantung pada teknologi digital. Namun, apakah masyarakat telah sepenuhnya memahami cara menggunakan teknologi tersebut dengan bijak dan bertanggung jawab? Di sinilah pentingnya literasi digital, yang merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi teknologi secara kritis.

Literasi digital bukan hanya sekadar kemampuan teknis, seperti mengoperasikan perangkat elektronik atau menggunakan aplikasi tertentu. Literasi digital mencakup pemahaman yang lebih mendalam, yakni kemampuan untuk memilah informasi, mengidentifikasi sumber yang dapat dipercaya, serta memahami dampak penggunaan teknologi terhadap kehidupan sosial dan pribadi. Tanpa literasi digital yang memadai, seseorang dapat dengan mudah menjadi korban penyebaran informasi palsu (hoaks), peretasan data, atau bahkan manipulasi opini publik.

Salah satu tantangan terbesar dalam literasi digital adalah banyaknya informasi yang tersedia di internet. Meski akses informasi kini semakin mudah, tidak semua informasi tersebut valid atau bermanfaat. Banyak orang yang mudah terpengaruh oleh berita palsu hanya karena judulnya menarik atau karena berita tersebut mendukung keyakinan pribadi mereka. Ketidakmampuan untuk memverifikasi informasi ini dapat menimbulkan dampak serius, seperti penyebaran kebencian, ketakutan, atau bahkan konflik sosial.

Selain itu, literasi digital juga berkaitan dengan keamanan data pribadi. Di era digital, data adalah aset yang sangat berharga. Namun, masih banyak individu yang tidak menyadari pentingnya menjaga privasi mereka di dunia maya. Misalnya, memberikan informasi pribadi secara sembarangan di platform digital atau menggunakan kata sandi yang mudah ditebak. Praktik-praktik seperti ini dapat membuka peluang bagi pelaku kejahatan siber untuk menyalahgunakan data tersebut.

Tidak kalah penting, literasi digital juga mencakup etika dalam berinteraksi di dunia maya. Dunia digital sering kali memberikan ilusi anonimitas, sehingga banyak orang merasa bebas untuk berkomentar atau berperilaku tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain. Fenomena seperti perundungan daring (cyberbullying), penyebaran ujaran kebencian, atau pelanggaran hak cipta merupakan contoh nyata kurangnya pemahaman masyarakat akan etika digital.

Untuk meningkatkan literasi digital, berbagai langkah dapat dilakukan. Pertama, pendidikan formal maupun informal harus mulai memberikan penekanan pada literasi digital sebagai bagian dari kurikulum. Tidak hanya diajarkan kepada siswa, literasi digital juga perlu dikenalkan kepada masyarakat luas melalui program-program pelatihan dan kampanye publik.

Kedua, setiap individu harus berupaya meningkatkan kesadaran diri untuk lebih kritis terhadap informasi yang mereka konsumsi dan bagikan. Sebelum membagikan sebuah informasi, penting untuk memeriksa keabsahan sumbernya dan mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain.

Ketiga, pemerintah dan perusahaan teknologi perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat. Langkah ini dapat dilakukan dengan mengatur konten digital secara lebih ketat, melindungi data pengguna, serta menyediakan panduan atau alat yang membantu masyarakat untuk meningkatkan literasi digital mereka.

Pada akhirnya, literasi digital adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era teknologi ini. Dengan kemampuan literasi digital yang baik, masyarakat tidak hanya mampu menghindari dampak negatif dunia digital, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, sudah saatnya kita semua, sebagai individu maupun bagian dari masyarakat, berkomitmen untuk terus belajar dan meningkatkan literasi digital demi menciptakan dunia digital yang lebih cerdas, aman, dan bertanggung jawab

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun