Pada usia yang masih muda, Yoro berhasil menembus skuad utama salah satu klub yang bermain di liga teratas Eropa. Keberhasilan ini dibarengi dengan penampilan konsistennya dalam mengawal lini belakang Lile.
Pemuda 190 cm ini merupakan bek modern yang bisa diandalkan dalam menjaga pertahanan dan mampu membangun serangan. Yoro punya permainan berbeda ketimbang bek bertubuh tinggi kebanyakan.
Tubuh tingginya membuat Yoro menempati posisi dua dalam hal areal duel pada kelompok usia di bawah 21 tahun. Tingkat keberhasilannya mencapai 64 persen pada lima liga top Eropa.
Statistik hebat Leny Yoro tidak berhenti di sana. Musim lalu pemuda satu ini berhasil melakukan 1700 operan. Akurasi umpannya terbilang gemilang, 94 persen untuk umpan pendek dan 95 persen untuk umpan medium.
Atribut tersebut sangat membantu dirinya dan tim karena pada permainan sepak bola modern seperti sekarang, seorang bek dituntut bisa mengkreasikan serangan. Kehebatan kaki jenjangnya tidak berhenti di sana.
Langkahnya yang panjang membuatnya memiliki kecepatan, dribel yang bagus, dan kemampuan menjaga bola. Kelebihan tersebut sering digunakan untuk merangsek membawa bola ke depan dan melewati beberapa pemain dengan tingkat keberhasilan mencapai 72 persen.
Bakat alami yang dimiliki Yoro sebenarnya ada pada ketenangannya. Melalui hal ini dia memiliki timing yang bagus dalam merebut bola maupun melewati lawan. Melalui ketenangan pula dia berhasil menjadi pemain yang piawai dalam membaca permaianan.
Leny Yoro bukan tipikal bek agresif yang suka menghancurkan lawan, dia lebih kalem dan terkesan menunggu pemain lawan datang. Yoro lebih suka membuat pemain lawan melakukan kesalahan sendiri untuk merebut bola dan menciptakan momen untuk menyerang.
Kecepatan dan ketenangannya tidak hanya digunakan untuk menutup pemain yang masuk ke area permainannya. Yoro akan berlari menutup ruang dan mengantisipasi pergerakan lawan yang mengeksploitasi posisi yang ditinggalkan rekannya di lini belakang.
Level permainannya berbeda dibanding umurnya sekarang, inilah salah satu indikasi bahwa seorang pemain diberkahi bakat alami sebagai pesepakbola. Boleh dibilang, permainan Yoro mirip dengan Virgil Van Dijk, tentu keduanya berbeda level. Mereka hanya memiliki gaya main yang sama.