Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kekerasan pada Perempuan, Sisi Gelap Sepak Bola yang Disepelekan

13 September 2023   15:57 Diperbarui: 14 September 2023   03:30 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korupsi, rasisme, hingga kericuhan antar suporter sering dibahas dalam diskursus sepak bola, terlebih ketika isu ini masih hangat. Namun kasus yang sering muncul ke permukaan belakangan ini soal kekerasan kepada perempuan tak pernah tuntas dikupas.

Kenyataan pahit ini bagaikan angina lalu yang hilang begitu saja dalam kurun beberapa minggu. Sepertinya kekerasan terhadap perempuan oleh oknum pesepakbola profesional hanyalah isu remeh yang tak diminati oleh khalayak sepak bola hingga kita mudah melupakannya.

Atau mungkin kelalayan ingatan kita terbentuk karena pemujaan terhadap tokoh pesepakbola itu sendiri -- mereka yang melakukan penganiyayaan. Lewat magisnya di atas lapangan, pikiran masyarakat sepak bola dikaburkan dan akhirnya melupakan tindakan tak terpuji oknum pemain bola tersebut.

Mungkin juga penggila bola yang didominasi oleh kaum laki-laki sebagai kelompok yang sering melakukan tindakan kekerasan ini begitu naif dan sengaja melupakannya. Tak usah terlalu naif melihat sepak bola di luar negeri, kita di Indonesia memiliki anekdot untuk mencibir pemain.

"Pakai rok supaya tidak dikolongi"

Apakah kata ini aneh di telinga? Jujur dari dalam hati, buat saya pribadi, ejekan tadi merupakan hal lumrah yang terlontar saat "dikolongi" oleh lawan. Pemilihan diksi ini memperlihatkan superioritas pemain bola laki-laki yang semestinya mampu bermain lebih garang dengan kekuatannya yang melebihi perempuan.

Disadari atau tidak, saya, anda, ataupun kita yang pernah mendengar maupunpun melontarkannya merupakan pelaku kekerasan secara verbal. Naas kejahatan ini menjadi pembiaran yang bertumpuk hingga kini.

Sekarang coba kita renungkan, apakah Anda akan melupakan momen tetangga yang istrinya digebuki oleh suaminya? Lalu bandingkan dengan kasus penganiayaan oleh pesepakbola profesional.

www.sport.es
www.sport.es

Tak usah muluk membicarakan kasus Anthony yang masih hangat, tapi cobalah cari file dalam ingatan kita soal kasus penyerangan legenda sepak bola dunia, Diego Maradona yang memukul kekasihnya di depan kamera sebelum almarhum meninggal atau Cristiano Ronaldo yang memperkosa seorang guru di Amerka sebelum dirinya pindah ke Real Madrid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun