Isu kedatangan Argentina ke Indonesia berembus kencang, apalagi media-media di sana mengabarkan kalau ada dua negara Asia yang berpotensi besar disambangi tim juara Piala Dunia 2022 lalu yakni China dan Indonesia. Momentum sebagai raja dunia dimanfaatkan oleh Federasi Sepakbola Argentina untuk mengkomersialkan timnya.
Pangsa pasar Asia terutama China dan Indonesia memiliki penduduk yang besar. Kedua negara dikenal pula memiliki suporter sepak bola yang fanatik dan bukan rahasia umum menjadi pangsa pasar sepakbola.
Namun uniknya ada perdebatan seru yang sering muncul di kolom komentar tiap akun-akun sepakbola memposting info kedatangan Tim Tango yang ingin menampilkan tarian moleknya di Tanah Air. Kaum mendang mending meramaikan jagat maya.
Mereka berpendapat kalau biaya mendatangkan Messi dkk lebih baik diperuntukan untun sektor lain mulai dari penbangunan infrastruktur, pengembangan pemain muda, VAR, dan masih banyak tetek bengek lainnya.
Sama seperti bidang lain, sepak bola tak melulu bicara infrastruktur saja. Kedatangan Argentina bisa memunculkan banyak manfaat bagi sepak bola yang marwahnya telah luntur di Tanah Air.
Kedatangan tim besar dapat meningkatkan gairah sepak bola Tahan Air, setelah insiden Kanjuruhan yang masih memberi dampak besar serta gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U 20 2023. Saya masih ingat dampak dari kedatangan Uruguai pada 2010 lalu, walau kalah tapi Indonesia jadi sorotan dunia.
Setelahnya promotor olahraga terutama sepakbola bergeliat, mereka berlomba membuat acara besar. Dampaknya dalam sepakbola, tim semisal La Galaxy (2011), Inter Milan (2012), Liverpool (2013), Chelsea (2013), Juventus (2014) menyambangi Jakarta setelah dalam beberapa dekade kebelakang nama Indonesia selalu dilewati oleh klub Eropa saat datang ke Asean.
Khusus kasus LA Galaxy, salah satu bintang Indonesia yakni Andik Vermansah jadi buah bibir karena mampu mengungguli David Beckham yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi.
Setelah menjadi buah bibir Andik diisukan didekati klub luar negeri dan baru 2 tahun setelahnya Andik hengkang menuju kerasnya kompetisi di Negeri Jiran bersama Selangor. Kedatangan tim sepak bola dunia ke Indonesia memberi gairah tersendiri.