Setidaknya harapan masyarakat terutama para pemain muda untuk merumput di klub dunia makin membumbung. Kesempatan ini perlu diingat oleh netizen penganut paham mendang mending, mengingat situasi sepak bola kita yang makin hari kian memburuk.
Branding Indonesia sebagai negara sepak bola bisa meningkat dengan datangnya beberapa negara maupun tim hebat dunia. Kita bisa memanfaatkan pemberitaan luar negeri untuk meningkatkan kesadaran dunia tentang sepak bola Indonesia dan cerita kecintaan warganya terhadap si kulit bundar.
Lambat laun Indonesia menjadi pasar yang seksi oleh dunia sepakbola, setelahnya kita bisa memanfaatkan momen ini untuk terus memperbaiki level sepak bola dalam negeri. Melalui pembinaan usia muda serta mempermudah para pemain untuk berkompetisi di luar negeri.
Demi memajukan sepak bola dalam negeri yang terlambat beberapa tahun dari negara kawasan, kita harus mengubah pola pikir karena membangun fasilitas saja tidaklah cukup menyamai level sepak bola negara lain, bahkan tetangga serumpun sekalipun.
Mendatangkan klub besar dari negeri sepak bola pada saat saat sekarang selain mengobati luka bangsa yang sudah dijelaskan sebelumnya, merupakan momen tepat melihat ada denyut positif yang hadir. Terpilihnya Erick Tohir sebagai ketua PSSI jadi angin segar pesepakbolaan dalam negeri.
Dia merupakan sosok yang tak asing karena memiliki latar belakang sebagai pemilik klub bola, dan pernah menjadi orang nomor wahid di Inter Milan. Gairahnya terhadap sepak bola tak perlu diragukan.
Momentum lainnya terjadi karena sepak bola dalam negeri kini memiliki pelatih-pelatih kelas dunia dalam diri Thomas Doll dan Luis Milla. Keduanya adalah pelatih yang sempat memimpin tim elit Eropa.
Permainan dan taktik keduanya membawa warna baru, mereka bahkan berani memainkan pemain-pemain muda yang sekarang menjadi pondasi penting di Tim Nasional. Hal itu membuat Indonesia makin disegani.
Setelah tulisan panjang tadi, tak elok rasanya bicara dampak instan dari kedatangan Timnas Argentina. Messi dkk akan memberikan pemasukan instan buat stakeholder yang terlibat dalam kedatangan mereka berupa materi.
Kabarnya nominal untuk mendatangkan Argentina mencapai Rp 100 miliar. Uang sebanyak ini menjadi polemik buat kaum mendang mending, padahal bagi PSSI, pemasukan itu dapat diputar kembali untuk menambah infrasruktur sepak bola. Mungkin tambahan modal ini berguna bagi penberlakuan VAR yang kabarnya akan diuji coba pada pertengahan musim kompetisi Liga Indonesia mendatang.