Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menyoal Tango yang Hendak Menari di Bumi Nusantara

9 Mei 2023   17:48 Diperbarui: 10 Mei 2023   03:11 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isu kedatangan Argentina ke Indonesia berembus kencang, apalagi media-media di sana mengabarkan kalau ada dua negara Asia yang berpotensi besar disambangi tim juara Piala Dunia 2022 lalu yakni China dan Indonesia. Momentum sebagai raja dunia dimanfaatkan oleh Federasi Sepakbola Argentina untuk mengkomersialkan timnya.

Pangsa pasar Asia terutama China dan Indonesia memiliki penduduk yang besar. Kedua negara dikenal pula memiliki suporter sepak bola yang fanatik dan bukan rahasia umum menjadi pangsa pasar sepakbola.

Namun uniknya ada perdebatan seru yang sering muncul di kolom komentar tiap akun-akun sepakbola memposting info kedatangan Tim Tango yang ingin menampilkan tarian moleknya di Tanah Air. Kaum mendang mending meramaikan jagat maya.

Mereka berpendapat kalau biaya mendatangkan Messi dkk lebih baik diperuntukan untun sektor lain mulai dari penbangunan infrastruktur, pengembangan pemain muda, VAR, dan masih banyak tetek bengek lainnya.

Sama seperti bidang lain, sepak bola tak melulu bicara infrastruktur saja. Kedatangan Argentina bisa memunculkan banyak manfaat bagi sepak bola yang marwahnya telah luntur di Tanah Air.

Detiksport.com
Detiksport.com

Kedatangan tim besar dapat meningkatkan gairah sepak bola Tahan Air, setelah insiden Kanjuruhan yang masih memberi dampak besar serta gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U 20 2023. Saya masih ingat dampak dari kedatangan Uruguai pada 2010 lalu, walau kalah tapi Indonesia jadi sorotan dunia.

Setelahnya promotor olahraga terutama sepakbola bergeliat, mereka berlomba membuat acara besar. Dampaknya dalam sepakbola, tim semisal La Galaxy (2011), Inter Milan (2012), Liverpool (2013), Chelsea (2013), Juventus (2014) menyambangi Jakarta setelah dalam beberapa dekade kebelakang nama Indonesia selalu dilewati oleh klub Eropa saat datang ke Asean.

Khusus kasus LA Galaxy, salah satu bintang Indonesia yakni Andik Vermansah jadi buah bibir karena mampu mengungguli David Beckham yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi.

Setelah menjadi buah bibir Andik diisukan didekati klub luar negeri dan baru 2 tahun setelahnya Andik hengkang menuju kerasnya kompetisi di Negeri Jiran bersama Selangor. Kedatangan tim sepak bola dunia ke Indonesia memberi gairah tersendiri.

Kompas.com
Kompas.com

Setidaknya harapan masyarakat terutama para pemain muda untuk merumput di klub dunia makin membumbung. Kesempatan ini perlu diingat oleh netizen penganut paham mendang mending, mengingat situasi sepak bola kita yang makin hari kian memburuk.

Branding Indonesia sebagai negara sepak bola bisa meningkat dengan datangnya beberapa negara maupun tim hebat dunia. Kita bisa memanfaatkan pemberitaan luar negeri untuk meningkatkan kesadaran dunia tentang sepak bola Indonesia dan cerita kecintaan warganya terhadap si kulit bundar.

Lambat laun Indonesia menjadi pasar yang seksi oleh dunia sepakbola, setelahnya kita bisa memanfaatkan momen ini untuk terus memperbaiki level sepak bola dalam negeri. Melalui pembinaan usia muda serta mempermudah para pemain untuk berkompetisi di luar negeri.

Demi memajukan sepak bola dalam negeri yang terlambat beberapa tahun dari negara kawasan, kita harus mengubah pola pikir karena membangun fasilitas saja tidaklah cukup menyamai level sepak bola negara lain, bahkan tetangga serumpun sekalipun.

Mendatangkan klub besar dari negeri sepak bola pada saat saat sekarang selain mengobati luka bangsa yang sudah dijelaskan sebelumnya, merupakan momen tepat melihat ada denyut positif yang hadir. Terpilihnya Erick Tohir sebagai ketua PSSI jadi angin segar pesepakbolaan dalam negeri.

Dia merupakan sosok yang tak asing karena memiliki latar belakang sebagai pemilik klub bola, dan pernah menjadi orang nomor wahid di Inter Milan. Gairahnya terhadap sepak bola tak perlu diragukan.

Momentum lainnya terjadi karena sepak bola dalam negeri kini memiliki pelatih-pelatih kelas dunia dalam diri Thomas Doll dan Luis Milla. Keduanya adalah pelatih yang sempat memimpin tim elit Eropa.

Permainan dan taktik keduanya membawa warna baru, mereka bahkan berani memainkan pemain-pemain muda yang sekarang menjadi pondasi penting di Tim Nasional. Hal itu membuat Indonesia makin disegani.

Setelah tulisan panjang tadi, tak elok rasanya bicara dampak instan dari kedatangan Timnas Argentina. Messi dkk akan memberikan pemasukan instan buat stakeholder yang terlibat dalam kedatangan mereka berupa materi.

Kabarnya nominal untuk mendatangkan Argentina mencapai Rp 100 miliar. Uang sebanyak ini menjadi polemik buat kaum mendang mending, padahal bagi PSSI, pemasukan itu dapat diputar kembali untuk menambah infrasruktur sepak bola. Mungkin tambahan modal ini berguna bagi penberlakuan VAR yang kabarnya akan diuji coba pada pertengahan musim kompetisi Liga Indonesia mendatang.

Kabar kedatangan Argentina belum resmi diumumkan, jadi ada kemungkinan untuk batal. Sekalipun tak jadi, mungkin orang nomor 1 di sepak bola nasional bisa memanggil tim kelas dunia lain seperti Italia.

Prestasi mereka memang tak secemerlang dulu tapi pemain didalamnya sudah bertaraf internasional, harga memanggilnya mungkin bisa lebih rendah ketimbang Argentina serta koneksi Erik dengan pemangku kebijakan sepak bola di sana bisa dimanfaatkan dengan baik.

Jadi, kaum mendang mending, baiknya kalian perbaiki pola pikir usang. Tataplah masa depan dan cobalah berbahagia sedikit menikmati uforia ini. Meski kedatangan Tim Tango belum resmi, tapi angin surga ini merupakan kabar baik bagi sepak bola nasional yang terkesan enggan berkembang.


D.A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun