Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

XXX: Return Xander Cage Rasa Avengers

26 Januari 2017   16:35 Diperbarui: 26 Januari 2017   18:16 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.the-numbers.com/

Layaknya film avenggers yang mengumpulkan para jagoan pembasmi kejahatan, sekuel Tripel X kali ini mengajak para alumnusnya untuk bereuni termasuk sang legenda, Xander Cage (Vin Diesel). Cage pada film yang tayang pada 18 Januari 2017 ini mendapat tantangan baru yaitu mengambil benda bernama kotak pandora yang mampu mengontrol satelit.

Cage pun semakin ‘panas’kala mengetahui rekannya, Augustus Gibbons (Samuel L Jackson) tewas tertimpa satelit akibat penggunaan kontak pandora yang sembarangan. Sebelum kematiannya, Gibbons sedang bernegosiasi dengan new XXX yang dibintangi oleh pentolan Barcelona asal Brazil, Neymar Jr.

Akhirnya Jane Marke (Toni Collette) sebagai petinggi CIA mengontak Cage untuk kembali beraksi. Film yang katanya memadukan pertarungan dengan olahraga ekstrime ini diluar ekspektasi. Karena sekuel ke tiga dari Film XXX tersebut belum bisa memuaskan dahaga para penonton lewat aksi mendebarkan dari para agen XXX, jika boleh menilai lebih baik menonton Film Brick Mansions tahun 2014 dengan aksi parkurnya atau menikmati ketegangan sekuel pertama film XXX yang juga dibintangi Diesel dengan adegan-adegan gila dan tak terduga.

Semua ini bisa dinafikan, karena dalam film ini kegilaan Cage tidak bisa dieksploitasi secara berlebih sebab ia tidak bekerja sendiri. Xander mendapat kesempatan memimpin dan memilih regunya gilanya. Kelompok ini dibentuk sesuai keinginan Cage yang beranggotakan Nicks (Kris Wu) “Si Penggila Pesta”, Tennyson (Rory McCann) si sopir kelas berat, dan Adele Wolff (Ruby Rose,DJ dan VJ MTV) si sniper.

Mereka dipilih karena akan melawan musuh yang sama gilanya beranggotakan Xiang (Donnie Yen), Serena Unger (Deepika Padukone), Hawk (Michael Bisping, atlet UFC), dan Talon (Tony Jaa). Tapi lagi-lagi kerjasama dalam dua tim ini tidak terlalu padu sehingga keduanya melebur jadi satu tim untuk melawan musuh utama. karena saya gak mau spoyler banget, kalean nonton langsung aje agar tahu kenapa bisa dua tim tadi bersatu dan menjawab musuh utamanya itu siapa.

Sayangnya karakter para lakon di kedua tim tak terlalu menonjol khususnya sosok Nicks dan Tennyson. Keduanya seperti seorang yang sakit karena tak terlihat perannya dalam sekuel tersebut. walaupun keduanya sudah total dalam melakoni setiap adegan, porsi keduanya masih kurang untuk membangun sosok baru dalam sebuah film yang sudah mapan walaupun di awal sutradara film tersebut memunculkan infografis untuk memperkenalkan tokoh-tokoh baru tersebut kepada penonton seperti pada Film Suicide Squad.

Cage dan Xiang seperti matahari kembar dalam film ini, maklumlah hanya keduanya yang sering malang melintang di jagat perfileman Hollywood. Mereka juga mendapat porsi bermain lebih besar dan menjadi pentoan dalam sekuel kali ini.

Agen XXX tahun 2005 Darius Stone (Ice Cube), juga turut ambil bagian. Kedatangannya seperti mengindikasikan bahwa para pemain akan bermain bersama dalam sequel selanjutnya sekaligus menegaskan bahwa sekuel kali ini hanyalah permulaan bagi sebuah film yang lebih nendang di kemudian hari dengan perpaduan para agen XXX dan kolega.

Jika memang benar akan muncul sekuel ke empat untuk mengetahui bagaimana kelanjutan peran Neymar dan musuh baru yang belum dibasmi, ini adalah langkah baik dengan format film Tripel X yang berbeda dari sebelumnya. Tapi jika tidak, inilah sekuel terburuk dari tiga seri yang pernah dibuat.

Ilustrasi: www.indiawest.com/
Ilustrasi: www.indiawest.com/
Alur cerita yang ditampilkan dalam film ini juga tidak terlalu runut, seperti perjalanan Cage dkk menuju pulau yang disinyalir tempat persembunyian para teroris maupun pertarungannya dengan tentara di dalam kapal saat kapal itu menukik turun. Bagi sebuah film Hollywood, teknologi yang digunakan untuk memperkuat adegan masih kurang seperti sin dimana Xiang Dn Cage mengapung didalam kapal.

Tenang, bagi kalian kaum Adam pasti betah melototin layar untuk memandang penampilan eksotis Serena Unger dan Adele Wolff. Lewat pakaian yang dikenakan serta make up yang tegas, karakter wanita feminim namun berani mati serta kesan tomboi namun elegan sangat tercermin. Beberapa efek gambar juga dihadirkan sehingga mempertegas karakter keduanya.

Tapi satu yang pasti, saya berharap Neymar masih tetap bertahan di Barcelona karena dia belum bisa mengimbangi permainan aktor lain. Pria Brazil ini lebih layak sebagai seniman lapangan dibanding mentas di layar lebar karena permainannya masih kaku dan malu-malu kucing.

(D.A)

Palmerah, 26 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun