Bung Karno, Bapak Revolusi kita pernah berkata "perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri". Itulah situasi yang ada, kita harus melawan bangsa sendiri.
Menagapa begitu? Seperti yang sudah disebutkan tadi, Indonesia lahir akibat perasaan terjajah. Para pejuang mencoba memerdekakan wilayah ini agar tidak ada lagi penghisapan oleh sesuatu, serta membawa keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat yang tersebar di pulau-pulau berbeda.
Nyatanya hingga kini keadilan dan kemakmuran masih belum nampak. Semua ini terjadi lantaran konsentrasi pembangunan hanya terjadi di beberapa wilayah khususnya Pulau Jawa. Masyarakat yang ada di pulau lain terutama di bagian timur masih sedikit menikmati hasil kemerdekaan yang terjadi.
Ketimpangan pendapatan, pembangunan yang belum merata, pendidikan minim, fasilitas yang jauh dari standart layaknya kota yang tertata adalah potret muram dari pulau-pulai di luar Jawa, khususnya pulau yang ada di wilayah timur dan perbatasan Indonesia. Semua ini adalah akumulasi yang terjadi akibat kebijakan dari para presiden sejak Indonesia merdeka.
Para presiden sering memfokuskan pembangunan hanya di Pulau Jawa, khususnya ketika Soeharto memimpin. Lalu dimanakah kesejahteraan itu berada? Adanya hanya di beberapa kota besar khususnya Jakarta.
Sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian, Jakarta adalah kota seksi bagi investor yang ingin mengembangkan bisnisnya. Kemudahan akses perizinan dan fasilitas pendukung seperti jalan yang memadai, menjadi dua bagian integral sebagai pendukung pembangunan ekonomi.
Lalu bagaimana dengan wilayah lain? Mereka kebanyakan mendapat keuntungan dari bertani, berkebun, beternak dan segala macam hal yang bersifat tradisional. Tak jarang, banyak dari putra daerahnya yang potensial pergi ke kota besar untuk mencari kerja. Kenyataan ini terjadi akibat tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan keahliannya.
Saya pernah bertemu dengan seorang yang berasal dari wilayah timur. Pria itu merupakan lulusan sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah jurusan IT. Apa yang terjadi? Dia mencari kerja di wilayah Jakarta dengan alasan sederhana, karena disana IT jarang di gunakan akibat sedikitnya kantor.
Lalu soal keadilan? Waduh ini hal yang paling menarik. Negeri ini adalah negara hukum katanya, keadilan sangat dijunjung tinggi. Namun keadilan mana yang diperjuangkan? Perjuangan kepala daerah yang berniat membuat pertambangan diatas lahan konservasilah jawabannya.
![Forum Geosaintis Muda Indonesia](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/01/indonesia-map-5817c002b99373fa19011b90.jpg?t=o&v=555)
Harusnya kalian juga ingat tetang kasus pejuang HAM bernama Munir, walau tahun kematiannya sudah terhitung memiliki dua digit angka, Â penyelesaiannya masih samar. Bahkan hasil penyelidikannya pun hilang. Hilang? Ia hilang ditangan Presiden SBY. Dimana keadilan itu adanya? Adanya ditangan para pemangku kepentingan negara, kawan.