Indonesia pasca penjajahan dan peristiwa G30S mendapat pukulan telak terutama di dalam negeri. Semasa Indonesia mendeklarasikan diri sebagai wilayah merdeka, banyak sekali permasalahan yang terjadi.
Bagai jamur di musim hujan, semangat nasionalisme sangat berkobar kala kemerdekaan badir. Bukan hanya nasionalisme, keinginan untuk menguasai negara atau mengukuhkan paham tertentu sebagai fondasi kehidupan Indonesia masih dipaksakan untuk diikuti.
Banyak peristiwa terjadi ketika Indonesia masih seumur jagung, percobaan pemakzulan presiden, pemberontakan di beberapa wilayah terhajadi karena masyarakat masih kaget dengan kenyataan yang berbeda. Selama dijajah, masyarakat hidup dibawah bayang-bayang ketakutan akibat kekejaman para penjajah, kini mereka mendapat kebebasan dan masih mencari cara yang tepat mengisi kemerdekaan "kemarin sore" tersebut.
Apa lagi paham-paham pemikiran komunis dan kapitalis sangat populer saat itu. Kedua paham yang berpusat di Uni Soviet dan Amerika saling berlomba mencari rekan baru mengingat keduanya terlibat dalam perang dingin dan bisa saja berujung pada perang dunia ke III.
Keduanya menyasar negara-negara yang baru merdeka untuk mendoktrin paham yang sangat laku di dunia pada zaman itu. Dipilihnya negara yang baru merdeka karena mereka masih mencari fondasi yang tepat untuk negaranya.
Komunis sangat menentang perbedaan kelas, sehingga paham ini banyak dipakai di negara terjajah akibat sistem kapitalis yang mengagungkan perbedaan kelas.
Sedangkan kapitalis laku karena sistem ini mampu memberikan pendapatan lebih kepada pemerintah berkat ekspansi dagang dengan prinsip "sedikit modal berlipat keuntungan" dengan dukungan teknologi industri tentu saja. Biasanya penganut paham ini adalah negara Eropa Barat.
Jangan lupakan orang-orang yang berpaham Islamis, mereka juga emaksakan Indonesia menjadi negara berpaham Islam. Mereka menganggap masyarakat Indonesia pada dasarnya memeluk agama ini, otomatis syariat Islam harus di tegakan.
Karena alasan tersebut di Indonesia pasca mendapat kemerdekaan banyak sekali negara dan paham-paham yang coba mencampuri dapur dalam negeri. Untuk itu pengawasan ketat harus dilakukan. Â Selama masa penjajahan banyak sekali masalah yang di timbulkan. Masalah utamanya adalah permasalahan mata uang.
Mata uang di indonesia masih banyak pada waktu itu, ada mata uang Jepang dan Belanda yang beredar di masyarakat dan barang tentu rupiah sebagai mata uang yang di akui saat itu. Tetapi karena peredaran mata uang rupiah pada awal-awal kemerdekaan masih sedikit, masyarakat masih menggunakan mata uang Jepang dan Belanda.