Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kamus Pendaki: Mendaki Bukan Sekedar Hobi dan Take a Selfie

5 Juli 2016   04:48 Diperbarui: 6 Juli 2016   04:34 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
plat nama. lombokinsider.com

Bagi penulsi pribadi, mendaki gunung bukanlah sebatas hobi dan gaya hidup tetapi lebih jauh, yaitu sebuah filosofi untuk hidup. Hidup memiliki tantangan tersendiri dan kita harus mengarunginya sekaligus menyelesaikan permasalahannya hingga mencapai titik dimana menjadi tujuan hidup kita. Masalah itu selalu datang tak pernah bosan, kita harus memiliki mental kuat dalam mengarungi hidup.

Vie Gunung Prau (dokpri)
Vie Gunung Prau (dokpri)
Mendaki gunung juga seperti itu, awalnya kita melewati rintangan sulit seperti jalanan terus menanjak, terkadang terkena hujan dan badai. Tetapi jika kita bertahan akan mendapatkan sesuatu yang indah yaitu pemandangan puncak gunung dengan awan dan mataharinya yang indah serta udara sejuk. Sebagai titik yang di tuju yaitu adalah rumah.

Jadi mulai dari sekarang hilangkan anggapan bahwa mendaki gunung adalah cara tepat sebagai sarana berfoto dan bersenang senang, karena naggapan itu akan membawa dampak negatif seperti yang sekarang kita liat. Fungsi gunung sebagai penyedia oksigen berubah sebagai bak sampah terbuka bagi pendaki.

Buang jauh-jauh pikiran tersebut dan ubah menjadi “gunung itu tempat bermain yang harus di jaga sekaligus tempat kita mengenal hidup, alam, lingkungan, dan terutama mengingat Tuhan”.

SALAM LESTARI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun