Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Restorasi Pancasila: Mencari Sila Pertama (Kebangsaan Indonesia) yang Hilang!

2 Juni 2016   14:18 Diperbarui: 4 April 2017   16:25 2254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seluruh masyarakat hari ini tengah dilanda euforia lelahiran pancasila, tetapi penulis tidak berkata demikian karena pancasila telah lahir 25 tahun sebelum Soekarno pertama kali mencetuskannya dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 1 Juni 1945.

Nama pancasila sendiri dipilih ketika Bung Karno berdiskusi dengan seorang ahli bahasa. Sila artinya asas atau dasar. Soekarno dalam pidatonya tanggal 1Juni 1945 mengungkapkan bahwa dirinya senang dengan simbol.

"Saya senang dengan simbolik. Simbolik angka pula. Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita punya panca indera. Apa lagi yang lima bilangannya?"

Sehingga dasar negara juga di ambil lima point. Panca berarti lima, nama panca sila di pilih walaupun awalnya dia berfikir untuk memberi nama Panca Dharma. Panca berarti lima sedangkan Dharma kewajiban. Kata Dharma dianggap kurang tepat karena topik pertemuan kali ini untuk mencari dasar bukan kewajiban.

Bung Karno akhirnya mengatakan kelima sila yang terkandung dalam pancasila

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme, atau prikemanusiaan

3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan sosial

5. Bertakwa pada Tuhan yang maha esa

Perhatikan baik-baik sila pertama adalah "kebangsaan Indonesia" bukan "takwa kepada Tuhan yang maha esa". Lebih ironi lagi kini kata-kata kebangsaan Indonesia tidak tercantum dalam pancasila sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun