Mohon tunggu...
Diaz Agatha Dwi
Diaz Agatha Dwi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Relokasi Pasar yang Sulit Terealisasikan

24 Maret 2021   15:48 Diperbarui: 24 Maret 2021   16:05 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Belanja daerah secara umum di prioritaskan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, kesehatan, pendidikan, fasilitas umum, fasilitas sosial serta mengembangkan jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dicapai melalui standar pelayanan minimal sesuai dengan peratuan perundang undangan.

Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan pemerintahan baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau diterima kembali yang digunakan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan dapat berasal dari pinjaman dan hasil investasi sedangkan pengeluaran pembiayaan digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman pada entitas lain dan penyertaan modal oleh pemerintah.

Dalam membangun suatu bangunan banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti pembangunan stadion yang harus memperhatikan tata letak dan lokasi, akses jalan menuju ke stadion, lahan parker, ruang terbuka hijau, kapasitas jumlah penonton, dan aspek lainnya. Begitu juga dengan relokasi pasar yang harus memperhatikan aspek -- aspeknya, seperti letaknya yang strategis, akses jalan, kebersihan lingkungan, lahan parker, dan lain sebagainya.

Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Probolinggo tepatnya di daerah Kraksaan, dimana pembangunan Pasar Baru Kebonagung yang menghabiskan banyak anggaran dana ini menjadi sia -- sia. Dalam hal tersebut pemerintah Kabupaten Probolinggo merencanakan relokasi dari Pasar Lama Semampir ke Pasar Baru Kebonagung. Pembangunan tersebut menghabiskan biaya yang cukup besar , namun penggunaannya tidak dapat dimaksimalkan. Hal ini terjadi, karena kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan para pedagang yang ada di Pasar Lama Semampir.

Selain itu beberapa alasan relokasi pasar kurang berhasil dikarenakan :

  1. Pasar Baru Kebonagung Kraksaan berada di jalan provinsi yang lalu lintasnya sangat padat, sehingga mengkhawatirkan menyebabkan kemacetan. Sedangkan Pasar Lama Semampir berada di tengah pemukiman yang jauh dari jalan raya.
  2. Sepinya pembeli karena Pasar Baru Kebonagung berada di pinggir Kota Kraksaan sehingga warga enggan untuk belanja di Pasar Baru
  3. Tidak memiliki lahan parker yang luas
  4. Dikhawatirkan lingkungan menjadi kumuh diakibatkan sampah -- sampah yang berserkan sehingga tidak nyaman dilihat
  5. Jumlah kios menjadi berkurang dan tidak dapat menampung pedagang yang ada di Pasar Semampir
  6. Harga sewa kios yang terlalu mahal

Oleh karena itu, alangkah baiknya pemerintah perlu melakukan survei sebelum pembangunan pasar baru, serta melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar memudahkan pemerintah untuk merelokasi pasar lama ke pasar baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun