Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Reguler UIN Malang tahun 2023/2024 merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat. Salah satu tema KKM Reguler 2024 adalah pencegahan stunting. Stunting merupakan permasalaham gizi kronis pada anak yang ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tinggi badan. Stunting biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi sejak masa kehamilan ibu hingga anak berusia dua tahun.
Dalam rangka menuntaskan program kerja ini maka pada tanggal 15 Januari 2024 dilaksanakan kegiatan sosialisasi stunting dan parenting di Posyandu Dusun Tengo. Kegiatan ini dilaksanakan setelah kegiatan pendampingan posyandu. Target dari kegiatan ini merupakan orang tua, ibu hamil, dan anak-anak. Mahasiswa KKM dibantu oleh bidan setempat memberikan penyuluhan singkat terkait pencegahan stunting dan penguatan parenting. Metode yang dipilih dalam penyuluhan ini adalah metode poster fisik. Dimana pemberian materi menggunakan poster yang berisi tentang pengertian stunting, tanda-tanda gagal tumbuh, serta cara pencegahan stunting.
Permasalahan stunting memang masih menjadi permasalahan global di Indonesia. Masalah pertumbuhan terbagi menjadi dua yakni gagal tumbuh dan perawakan pendek dengan stunting. Penyebab gagal tumbuh banyak sekali, diantaranya adalah kurangnya ketersediaan makanan, masalah saat menyusui, gangguan makan, alergi makan, atau menderita penyakit tertentu. Adapun dampak dari kondisi gagal tumbuh ini dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, rendahnya sistem imunitas, dan gangguan fungsi kognitif. Sedangkan pada orang dewasa dapat berdampak pada obesitas, gangguan glukosa, dan penyakit-penyakit kronis lain.
Salah satu upaya pencegahan stunting ini ialah memberikan nutrisi yang tepat pada anak dan memahami cara pemantauan pertumbuhan si kecil. Semua orang tua harus mengetahui cara memantau pertumbuhan anak melalui grafik pertumbuhan. Grafik pertumbuhan ini biasanya sudah dijelaskan dalam buku KIA (buku kesehatan ibu dan anak). Upaya pemantauan tumbuh kembang anak ini merupakan peran kolaborasi antara orang tua, kader posyandu, guru, tenaga kesehatan, dan masyarakat secara umum.
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan para orang tua menjadi lebih menyadari pentingnya membeikan gizi yang cukup kepada si kecil dalam upaya mencegah gagal tumbuh. Adanya kolaborasi yang positif antara orang tua, kader posyandu, dan tenaga kesehatan melalui kegiatan posyandu seperti ini juga diharapkan menjadi langkah yang baik pula dalam pencegahan stunting pada anak-anak dan balita. Selain itu para orang tua diharap tetap menerapkan perilaku parenting yang baik sejak dini, terutama saat menghadapi ledakan kemarahan pada buah hati. Ledakan kemarahan ini seringkali menjadi momok yang menyeramkan bagi orang tua. Sehingga harus dilakukan beberapa langkah efektif seperti bersikap tenang, tidak memanjakan anak secara berlebihan, menghindari kata kasar kepada anak, serta mengurangi perilaku mengancam.
Pentingnya peran orang tua dalam memastikan gizi dan pola makan yang sehat untuk anak-anak. Hal ini merupakan praktik pencegahan stunting yang baik yang harus diterapkan para orang tua. Selain itu investasi waktu dan perhatian penuh dari orang tua juga dapat membantu pencegahan stunting. Perhatian ini sangat penting, utamanya pada 1000 hari pertama kehidupan buah hati. Strategi lain yang dapat diterapkan adalah pemberian asi eksklusif, menciptakan lingkungan yang bersih, dan perawatan kesehatan yang berkualitas. Dari penyampaian informasi ini semoga dapat menginspirasi langkah pencegahan stunting sebagai investasi parenting jangka panjang yang dapat menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H