Mohon tunggu...
Diaz Ayu Rengganis
Diaz Ayu Rengganis Mohon Tunggu... Mahasiswa - yayazzzz

cita-cita menjadi author au

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makanan Khas Daerah sebagai Identitas Budaya Nasional

27 Oktober 2021   21:57 Diperbarui: 27 Oktober 2021   22:21 12569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai negara multikultural dengan banyak keberagaman, identitas nasional bangsa indonesia pun juga beragam. Salah satunya adalah makanan khas daerah. Setiap bangsa memiliki budaya kuliner yang berbeda-beda. Hal ini menjadikannya karakter nasional yang kuat dan keberagaman tercipta. Makanan merupakan ranah budaya dalam kehidupan sehari-hari yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Makanan menghubungkan manusia dengan semua makhluk hidup. Makanan mencerminkan identitas budaya dan dapat menciptakan batas-batas dalam perbedaan budaya. Kuliner sendiri merupakan identitas budaya yang multikultur secara global. Kuliner Indonesia memiliki jangkauan yang sangat luas, membentang di seluruh kepulauan Nusantara dan mendiami lokasi yang strategis. Kuliner Indonesia mulai mendunia karena memiliki cita rasa yang unik dan beragam. Penyajian secara tradisional hanya menggunakan daun pisang, janur, dan daun pandan, rupanya menarik perhatian banyak kalangan dari mancanegara.

Makanan khas daerah adalah sebuah menu masakan yang menjadi ciri khusus suatu daerah. Suatu masakan atau kuliner memang menjadi identitas sebuah daerah di tanah air. Masakan yang menjadi identitas daerah biasanya memiliki cita rasa khas yang lezat. Sehingga banyak orang yang menyukai makanan khas tersebut. Makanan khas daerah yang biasa dikonsumsi di suatu daerah sangat cocok dengan lidah masyarakat setempat. Makanan asli atau khas daerah tertentu di Indonesia dalam pengolahannya dikuasai oleh masyarakat di daerah tersebut.

Karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah, masakan kuliner menjadi beragam. Didukung dengan sumber daya alam yang melimpah serta kondisi geografis yang strategis. Selain itu sebagian besar makanan tradisional Indonesia masih mempertahankan resep turun-temurun dari zaman dahulu, sehingga rasa yang dihasilkan masih tetap sama tanpa perubahan. Makanan khas atau makanan tradisional memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Dari segi pembuatan dan penyajiannya masih alami membuat semuanya terasa natural. Setiap makanan tradisional indonesia punya cerita tersendiri di balik bahan-bahan dan cara pengolahannya. Semua itu mengandung filososfi di dalamnya.

Indonesia terdiri dari 34 provinsi dengan berbagai macam makanan khas daerah masing-masing. Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Tiap provinsi tidak hanya memiliki satu makanan khas, melainkan banyak sekali makanan khas daerahnya. Mulai dari makanan berat, makanan ringan, cemilan hingga minuman khas daerah. Di bawah ini saya jabarkan sedikit tentang makanan khas dari Provinsi Jawa Timur.

Jawa Timur adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian timur pulau Jawa. Ibukota Jawa Timur adalah Surabaya. Sebagai provinsi dengan wilayah yang luas, Jawa Timur mempunyai makanan khas yang tentunya sangat beragam. Makanan khas Jawa Timur sangat digemari, bahkan oleh masyarakat di luar daerah Jawa Timur. Rawon, rujak cingur, hingga soto Lamongan yang merupakan makanan khas Jawa Timur ini memiliki banyak sekali peminat. Selain rasanya yang enak dan khas, makanan khas Jawa Timur juga mudah dibuat sendiri di rumah.

Makanan khas Jawa Timur secara umum telah menjadi ikon kuliner yang luar biasa. Tidak sedikit wisatawan lokal maupun mancanegara yang sengaja datang ke Jawa Timur untuk sekedar mencicipi makanan khasnya. Beberapa makanan khas Jawa Timur yang terkenal yaitu:

  • Rawon
  • Rawon adalah menu berupa sup daging dengan bumbu khas karena mengandung kluwek. Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil. Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge kecil, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal) dan sambal.
  • Rujak Cingur
  • Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kendondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan gula-gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masing muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.
  • Angsle
  • Angsle merupakan wedang khas Jawa Timur, khususnya kota apel, Malang. Dalam khazanah kuliner Jawa, "wedang" merupakan sebutan untuk minuman panas. Minuman ini biasanya terbuat dari air yang direbus bersama jahe, serai, dan gula jawa.
  • Nasi Krawu
  • Nasi krawu merupakan makanan khas dari daerah Gresik, Jawa Timur. Cirinya adalah nasi pulen yang disajikan di atas daun pisang. Lauknya dapat berupa sayatan daging sapi, semur daging, jeroan sapi, sambal petis dan serundeng. Ada juga sambal terasi yang memiliki rasa pedas khas sebagai pelengkap nasi krawu.

Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas dari Jawa Timur. Setiap Kabupaten/Kota bahkan juga memiliki makanan atau jajanan khas masing-masing. Seperti di tempat tinggal saya, Kabupaten Pacitan terkenal dengan nasi tiwul, tahu tuna, dan sale pisang. Makanan tersebut menjadi ikon kuliner ketika wisatawan datang ke Pacitan. Di luar Jawa Timur pun juga masih banyak makanan khas daerah yang wajib dicicipi saat berkunjung ke sana.

Sayangnya pengelolaan dan pelestarian makanan khas daerah ini masih banyak kekurangan. Tidak semua pihak sadar betapa pentingnya melestarikan makanan khas daerah tersebut. Persoalan ketidakjelasan informasi menjadi salah satu fokus masalah kuliner tradisional nusantara. Informasi tentang makanan tradisional umumnya tidak diketahui dengan lengkap dan jelas. Makanan warisan leluhur kita ini perlu dipatenkan agar tidak diklaim negara lain. Karena sekali lagi, makanan adalah salah satu identitas nasional bangsa Indonesia.

Makanan khas Nusantara penting untuk dilestarikan. Makanan khas Nusantara terkenal karena keragamannya maupun cita rasanya yang lezat. Ada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam makanan tradisional. Di antara nilai-nilai tersebut yakni : solidaritas, gotong royong, penghargaan akan keberagaman, hormat kepada sesama manusia, alam, dan Sang Maha Pencipta.

Untuk itu, harapannya tulisan ini bisa sampai ke masyarakat dan pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan identitas nasional dengan topik makanan khas Indonesia. Sebagai generasi milenial yang sudah melek digital ini, sudah selayaknya kita turut berperan dalam melestarikan dan mengembangkan makanan khas Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun