Mohon tunggu...
M. Diaz Bonny Supramono
M. Diaz Bonny Supramono Mohon Tunggu... Public Speaker/Trainer -

M. Diaz Bonny Supramono is a Personal Growth Enthusiast and Essential Licensed Trainer. His passion in Personal Development is shown by learning from a hundreds of books and absorbing many powerfuls insight from top motivator, such as Ary Ginanjar Agustian, Andy F. Noya, Merry Riana, James Gwee, Tanadi Santoso, Jamil Azzaini, Mario Teguh, Jacky Musry, Ratih Sanggarwati, Indah Sukotjo, Maman Suherman, Antonio Dio Martin, Brili Agung, etc.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melihat Ulang Pentingnya Transformasi Bisnis

22 Januari 2019   10:18 Diperbarui: 22 Januari 2019   10:22 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, terutama internet menjadikan pesan semakin cepat tersebar dari satu  titik ke titik yang lain. Social Media dan Chatting aplikasi  yang sifatnya personal menjadi salah satu platform bagi manusia modern untuk bertukar pesan dengan sangat cepat dan langsung.

Mari kita lihat laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII). Pada 2017, Populasi penduduk Indonesia mencapai 262 juta orang. Hebatnya lebih dari 50 persen atau  sekitar 143 juta orang telah terhubung Internet dengan mayoritas pengguna 72,41 persen dari masyarakat perkotaan dan rentang usia 19-34 tahun.

Dalam konteks bisnis, apa yang terjadi dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadi sebuah landscape baru dalam berhubungan dengan konsumen. Aktivitas produksi, marketing, selling, dan aktivitas lain yang berhubungan dengan konsumen akan pasti sudah menggunakan internet.

Kanal-kanal baru di mana manusia modern berada menjadi fokus utama sebuah brand. Kita sebut saja facebook, instagram, twitter, whatsapp, line, we chat, dan e-commerce (Market Place). Kanal-kanal inilah yang terus menjadi fokus untuk terus dikembangkan.

Pedang Bermata Dua

Keberadaan konsumen di internet menjadi sebuah kekuatan baru saat berhadapan dengan sebuah brand. Sifat komunal manusia untuk berkomunitas dan terhubung di dunia maya menjadikan konsumen secara psikologi semakin memiliki kekuatan saat berhadapan dengan sebuah brand. Kekuatan ini pun bisa memiliki impact positif dan negatif.

Secara positif, jika konsumen mendapatkan apa yang mereka inginkan dan puas mereka dengan akan suka rela menjadikan sesuatu hal menjadi viral. Bahkan konsumen akan suka rela menjadi pembela sebuah brand.

Lain hal jika konsumen kecewa atau marah. Social media, internet, website dari sebuah brand akan menjadi sasaran empuk konsumen untuk menumpahkan kekesalannya. Bahkan ada adagium "maha benar netizen dengan segala komentarnya".

Brand Semakin Ditelanjangi

Keterbukaan informasi dan komunikasi ini juga menjadikan sebuah brand semakin dikenali bahkan ditelanjangi oleh customer. Transparansi menjadi kunci untuk mendapatkan kepercayaan konsumen saat ini

Komentar, feedback, review, dan rating dalam bentuk bintang menjadi acuan konsumen untuk memilih apakah akan melanjutkan transaksi atau tidak dengan sebuah brand. Kondisi ini pun secara tidak langsung memaksa brand untuk semakin aktif menginformasikan proses yang terjadi di internal. Mulai dari visi dan misi, aktivitas internal, dan aktivitas transaksi dengan konsumen di buka melalui kanal-kanal informasi.

Informasi yang rutin ini pun menjadi salah satu alat untuk terus meningkatkan engagement dengan konsumen. Semakin transparan sebuah brand, semakin meningkat tingkat kepercayaan konsumen, dan semakin tinggi tingkat transaksi bisnis.

Bagi brand yang berusaha kuat untuk menutupi diri akan sulit untuk berkompetisi dan bertahan. Oleh  karena itu, langkah paling tepat adalah bagaimana membungkus pesan yang sifatnya dapat meningkatkan transparansi kepada konsumen dengan menarik dan memorable.

Saatnya Bertransformasi

Perubahan yang terjadi dalam bisnis terasa begitu cepat dan seringkali tidak memberikan aba-aba, terlebih perubahan pada perilaku konsumen. Untuk itu, perusahaan secara keseluruhan harus mampu cepat tanggap menghadapi perubahan tersebut. 

Kuncinya adalah melakukan transformasi bisnis secara internal dan eksternal. Transformasi bisnis pun bisa meliputi transformasi kepemimpinan, transformasi marketing dan selling, transformasi layanan dan banyak lagi.

Transformasi ini pun menjadi kunci dalam menjadikan setiap perubahan sebagai mesin baru untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang semakin pesat dan sustain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun