Yang tersisa adalah kabut-kabut yang menyelimuti kita yang tidak terhitung berapa kali kita tumbang ditiup angin malam yang menggigilkan ruang. Di depan kita adalah hampa yang mempersulit dirinya sendiri dengan angan-angan yang terlalu lampau untuk digapai.
Demi melangkah kita mesti mencoba merangkainya menjadi beberapa patah kata untuk kemudian menjadi cerita---tidak usah disebar kesesiapa---Tidak usah kita kitakan pula. Lihatlah kolam itu lalu ambillah riak itu dengan tangan terkepal!!Â
Silebu, 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI