Mohon tunggu...
Muhammad DiaulFikri
Muhammad DiaulFikri Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pelajar

Ingin mengerti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tokoh Kita

4 Mei 2020   07:46 Diperbarui: 4 Mei 2020   07:52 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia duduk dalam kebisuan
sorot matanya tajam
menatap masa depan yang
agak kurang sopoan. Ia merasa
bahwa dirinya perlu tahu sebab apa ia
merasa kehilangan.

Di tangan kirinya, ia menggenggam
seekor burung yang ia anggap
mengacau separuh hidupnya.
Burung itu tentu tahu kalau dirinya dianggap pengganggu
olehnya. Sementara pagi si teman burung
pergi entah kemana.

Di hadapan sebuah cermin, dadanya meledak-ledak
menginginkan hal yang telah lama pupus ditelan
pagi si teman burung itu. Keinginan yang tiba-tiba itu
telah menyeludupkan kerinduan kedalam tubuhnya,
rindu akan kekal dan ilegal didalam tubuhnya.

Ia sering menatap lampu yang suka meredup itu.
Diasahnya waktu sebagai pisau belati, sesekali
ia ingin membunuh keragu-raguan yang membelenggunya
itu dengan sebilah waktu.

Sepasang telinganya sering digunakan untuk
mendengar berkali-kali kalimat ini
yang fana adalah waktu
kita abadi*
namun tidak pernah didengar lanjutannya.

Dipenjarakannya sebuah kenangan yang
sering keluar masuk kedalam dan mengacaukan
ingatannya yang mulai sepuh dan rapuh.
Ia mencintai ingatan itu. dan satu-satunya
yang ia anggap saksi untuk suatu nanti.
2018

*Sapardi Djoko Damono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun