A Man Called Otto diadaptasi dari novel A Man Called Ove karya fredrik backman yang pertama kali terbit di swedia pada 2012. A man called ove menuai kesuksesan karena terdaftar sebagai salah satu new york times best seller dan sanggup bertahan selama 42 minggu.Â
Film ini banyak memberikan pesan moral soal membina hubungan bertetangga. suatu hal yang kini semakin terkikis di perkotaan. perhatian seperti berbagi makanan, mengajari mengendarai mobil hingga turut membantu tetangga yang sedang mengalami kesulitan yang dilakukan oleh otto dan tetangganya tanpa pamrih. dan film A man called otto mengajarkan bahwa keluarga bisa kita temukan di tempat paling tidak terduga sekalipun.Â
jadi, A Man Called Otto berkisah tentang pria paruh baya bernama otto anderson yang berubah sejak kehilangan sang istri, sonya. ia sudah tidak lagi memilki tujuan hidup karena sang istri meninggalkannya sebab terkena penyakit kanker. otto anderson seorang pria paruh baya berusia 63 tahun yang terkenal dengan sifat nya yang pemarah, egois, keras kepala dan mudah tersinggung. dalam melakukan keseharian nya ia begitu disiplin dan teratur.Â
rutinitas harian yang dilakukannya sangat baku dan tidak bisa diubah seenaknya. hampir semua tetangga bersinggungan dengan sikap otto dan menganggap otto sebagai sosok yang menyebalkan. kepribadian otto mulai berubah sejak kehadiran keluarga muda yang tinggal persis di depan rumahnya.Â
keluarga muda ini merupakan pasangan suami-istri tommy dan marisol (sedang hamil tua ) serta dua anak perempuannya dan tidak terduga keluarga muda tersebut dapat mengimbangi sifat kaku otto karena tommy dan marisol merupakan pasangan yang cerewet dan kedua anaknya ramai dan banyak tingkah. kepribadian marisol dan tommy yang cerewet  berbanding terbalik dengan otto yang kaku dan pendiam. tetapi dari situlah kita bisa melihat bahwa otto ternyata bisa berbaur dengan tetangga-nya yang ceriwis itu.Â
otto anderson mengidap gangguan  mental dimana itu membuat dia seringkali mencoba untuk bunuh diri. namun rencana otto yang ingin bunuh diri selalu gagal oleh tindakan marisol.Â
pada waktu itu otto pernah mencoba ingin bunuh diri tetapi gagal karena marisol ingin memberi  makanan dan banyak menanyakan pertanyaan kepada otto, karena kelamaan akhirnya otto tidak jadi untuk  bunuh diri. dan banyak tingkah marisol lainnya yang selalu menggagalkan rencana otto untuk bunuh diri.Â
beragam peristiwa yang terjadi membuat hubungan otto dengan keluarga muda ini menjadi dekat. perlahan, otto mencoba menerima kehadiran tetangga-nya walaupun diawali oleh perasaan enggan dan terpaksa. bahkan ketika marisol habis melahirkan anak ketiga nya, otto menghadiahkan sebuah tempat tidur bayi yang dirakit sendiri oleh otto. tempat tidur tersebut awalnya milik anak otto dan sonya tetapi karena terjadi sebuah insiden kecelakaan yang mengakibatkan buah hati otto dan sonya yang sedang berada di dalam kandungan meninggal dan rahim sonya juga diangkat yang mengakibatkan sonya tidak bisa lagi memiliki anak dan lumpuh. kejadian tersebut mengakitkan luka yang mendalam terhadap otto dan sonya.Â
ketika marisol berkunjung kerumah otto, otto masih menyimpan barang barang sonya ditempat biasanya. seperti mantel sonya diletakkan persis disebelah mantel otto dan segala hal yang berhubungan dengan sonya masih tertata dengan rapih ditempat nya. otto juga sangat sering mengunjungi makam sonya. jika telat pun dia akan meminta maaf kepada nisan sonya karena keterlambatannya mengunjungi makam sonya. dan hal tersebut membuat marisol bertekad untuk membuat otto tidak selalu memikirkan sonya agar otto tidak sedih dan selalu terpuruk mengenang sosok sonya.Â
dimulai dari hal yang kecil seperti menaruh mantel sonya ditempat yang seharusnya yaitu di gudang karena memang sudah tidak dipakai lagi. dan banyak hal lain yang dilakukan oleh marisol semata mata agar otto tidak selalu memikirkan sonya yang membuat otto menjadi sedih.Â
ketika otto meninggal pun, dia menulis surat untuk marisol yang berisikan dia menghadiahkan rumahnya untuk marisol dan mobilnya dia berikan juga  buat marisol. karena marisol sudah berjasa di dalam hidup otto dan menemani masa tua otto anderson. akhir filmnya membuat banyak orang terharu karena kedekatan antara otto dan marisol seperti kedekatan antara seorang ayah dan seorang anak. yang membuat banyak penonton menitikkan air matanya kala film berakhir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H