Mohon tunggu...
Diat Anugrah
Diat Anugrah Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Kata-kata

Suami Mutami Matul Istiqomah dan Ayah Filo Dewari Anugrah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

QS Ali Imran 104: Ayat Sakti yang Membuat Muhammadiyah Sebesar ini

19 Juli 2024   06:26 Diperbarui: 19 Juli 2024   06:29 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal Muhammadiyah? Organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan lebih dari satu abad yang lalu kini menjelma menjadi organisasi keagamaan terbesar kedua di Indonesia. Tidak hanya itu, amal usaha Muhammadiyah yang begitu banyak di berbagai bidang makin mengokohkan namanya di mata masyarakat. Maka sepertinya tidak ada orang Indonesia yang tidak mengenal Muhammadiyah.

Namun, masih banyak yang belum mengetahui seluk beluk Muhammadiyah. Terlebih, jumlah warga atau anggotanya tidak sebanyak adiknya yaitu Nahdlatul Ulama. Mungkin banyak yang belum tahu kalau Muhammadiyah dimulai dari sebuah langgar di Kauman Yogyakarta bernama Langgar Kidul, langgar yang dikelola secara turun temurun oleh keluarga KH Ahmad Dahlan.

Lalu, bagaimana dari langgar kidul hingga menjadi organisasi Muhammadiyah yang sebesar sekarang? Tentu saja karena pedoman Muhammadiyah itu sendiri yaitu Al Qur'an dan Sunnah. Salah satunya adalah ayat yang menginspirasi KH Ahmad Dahlan untuk mendirikan Muhammadiyah: QS Ali Imran ayat 104.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104)

Dalam ayat tersebut, setidaknya ada 3 perintah bagi umat Muslim, yang apabila ketiga hal tersebut dilakukan maka akan membuat yang melakukan menjadi orang yang beruntung.

  • Berorganisasi 

Dalam kalimat "hendaknya ada segolongan umat diantara kamu" bisa diartikan sebagai perintah untuk berserikat berorganisasi. Tidak dilakukan sendiri namun harus dengan bersama-sama.

Seperti kata sahabat Ali bin Abi Thalib, keburukan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita berorganisasi untuk mewujudkan tujuan yang baik.

Hal ini diimplementasikan oleh KH Ahmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yang diberi nama Muhammadiyah. Organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan harapan KH Ahmad Dahlan yaitu masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

  • Amar Ma'ruf

Qs Ali Imran ayah 104 juga memerintahkan umat Islam yang sudah berorganisasi untuk melakukan amar ma'ruf, yaitu menyuruh kepada kebaikan. Jadi, ayat ini tidak hanya memerintahkan kita untuk berbuat baik untuk diri sendiri saja, namun juga mengajak orang lain untuk berbuat baik. 

Dalam arti lain, ayat ini mengajak kita untuk berdakwah. Maka, lahirlah Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam.

  • Nahi Munkar 

Dakwah Islam amar ma'ruf tidak bisa berdiri sendiri, harus selalu diiringi dengan nahi munkar, yaitu mencegah dari keburukan. Karena kebaikan tidak bersatu dengan keburukan, maka usaha amar ma'ruf tidak akan tercapai sepenuhnya jika tidak dilakukan nahi munkar.

Namun, seringkali banyak orang yang mengatakan Muhammadiyah hanya bisa amar ma'ruf namun tidak bisa nahi munkar. Alasannya karena Muhammadiyah tidak terlihat sidak atau grebek tempat-tempat yang dianggap banyak perbuatan maksiat. Padahal, Muhammadiyah selalu melakukan tindakan dengan hikmah atau bijaksana. Jadi sebisa mungkin dilakukan tanpa paksaan apalagi kekerasan.

Dari ketiga perintah tersebut: berorganisasi, amar ma'ruf dan nahi munkar, lahirlah organisasi Muhammadiyah dengan semangat menegakkan Islam hingga saat ini. 

Organisasi dalam Muhammadiyah dikelola dengan sebaik mungkin. Dengan administrasi dan tata kelola yang baik membuat sumber daya bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga organisasi bisa terus berkembang. 

Semangat amar ma'ruf nahi munkar juga tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional misalnya pengajian, namun dengan cara yang lebih komprehensif. Misalnya dengan membangun sekolah, Muhammadiyah melakukan penanaman nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai Islam kepada peserta didik. Hal ini semata-mata sebagai upaya Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun