Salah satu program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) adalah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri melalui berbagai aktivitas di luar kampus. Universitas Negeri Malang (UM) merupakan salah satu perguruan tinggi yang mengimplementasikan program MBKM ini, salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Pada semester genap tahun akademik 2023/2024, sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik UM melaksanakan KKN di Lapas Kelas I Malang. Salah satu program kerja yang dilakukan adalah merancang desain instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) untuk mengatasi permasalahan limbah cair yang dihasilkan oleh rumah sakit tersebut.
"Rumah Sakit Lapas Kelas I Malang belum memiliki IPAL yang memadai untuk mengolah air limbah yang dihasilkan. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika tidak ditangani dengan baik," ungkap Farhan Ahmad, ketua kelompok KKN yang juga merupakan mahasiswa semester 6 Program Studi Teknik Sipil UM.
Dalam merancang desain IPAL, mahasiswa melakukan serangkaian tahapan seperti survei lokasi, pengambilan data limbah rumah sakit, serta perhitungan dan pemilihan unit-unit pengolahan yang sesuai. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah sebuah desain IPAL yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh pihak Rumah Sakit Lapas Kelas I Malang.
"Kami merancang IPAL dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti efisiensi pengolahan, kemudahan operasional, serta biaya investasi dan operasional yang terjangkau," tambah Farhan.
Kegiatan KKN ini tidak hanya memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus, tetapi juga berkontribusi dalam upaya perbaikan lingkungan di Rumah Sakit Lapas Kelas I Malang. Dengan adanya IPAL yang memadai, kualitas air limbah yang dibuang ke lingkungan dapat memenuhi baku mutu yang ditetapkan, sehingga mencegah terjadinya pencemaran.
Kalapas Kelas I Malang, Ketut Akbar Herry Achjar mengakui bahwa sebelumnya mahasiswa UM sudah pernah mempresentasikan apa saja program-program yang akan dilaksanakan di Lapas Malang selama 6 minggu. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Negeri Malang. Walaupun hanya 6 minggu saja, tapi ilmu adek-adek mahasiswa dapat berguna dengan diterapkan di Lapas Malang. Sekaligus menjadi pengalaman dan ilmu baru untuk warga binaan," ungkap Kalapas.