Di era digitalisasi ini semakin marak modus penipuan mengatasnamakan aplikasi, modus mengatasnamakan keluarga yang kena narkoba juga penipuan dengan nama perusahaan besar. Sejauh ini penulis sudah sering mendengar berita tersebut baik dimedia sosial maupun dari teman terdekat. Selain itu penulis juga pernah beberapa kali mendapat whatshapp dan telepon dari nomor yang tidak kenal dengan iming-iming mendapat hadiah jutaan hingga ratusan juta rupiah yang tidak masuk akal.
Hari itu minggu (30 Juni 2024) penulis sedang berkunjung ke sebuah mall yang ada di Bandung. Duduk sebentar untuk rehat dari perjalanan. Ketika membuka ponsel penulis melihat ada pesan dengan logo BRI dan kali ini mungkin sedang tidak fokus. Selain itu juga situasi yang mendukung karena baru-baru ini penulis baru membuka rekening baru di bank BRI.
Dalam lampiran tersebut oknum penipu ini memberi tahu bahwa bank BRI dengan kebijakan barunya akan mengubah tarif pemotongan admin menjadi Rp. 150.000. Kemudian dilampiran terbawah tertulis kalimat untuk memilih tarif admin tetap Rp. 6500 dengan syarat mengisi formulir dengan mengklik sebuah link. Awalnya penulis merasa janggal namun karena nasabah baru, rasanya ini mungkin memang informasi yang benar.
Tanpa kembali mengecek no whatshapp penulis melanjutkan klik link tersebut dan beginilah kiranya tampilan yang ada dalam web tersebut :
Dalam web tersebut penulis diarahkan untuk memilih tarif baru atau lama, kemudian memasukan no yang terdaftar dalam aplikasi BRImo. Setelah memasukan no hp lalu penulis diarahkan untuk memasukan username dan password. Setelah berhasil masuk tiba-tiba kode OTP dari BRI masuk ke menu SMS. Nah dari sini penulis mulai menyadari sepertinya ini penipuan.Â
Benar saja tak berselang lama ada no telepon yang berbeda masuk mengirimkan pesan teks dan panggilan sebanyak tiga kali. Menyadari ini benar-benar penipuan penulis tidak mengangkat panggilan tersebut dan akhirnya ketika kembali cek no pertama memang benar no yang tercantum dengan logo BRI tersebut ternyata no biasa. Bukan centang hijau seperti akun Perusahaan atau aplikasi besar dan resmi di Indonesia.
Berhubung penulis memiliki relasi dengan salah satu karyawan BRI, disini berusaha memastikan gambar pertama yang ada dalam artikel ini kepada karyawan tersebut. Sampai mendapat jawaban " Teh jangan dibuka, itu penipuan". Berasa mendapat petir di siang bolong, tentu penulis langsung panik dan ketika membuka kembali aplikasi BRImo vada keterangan " Anda belum menyempurnakan transaksi anda" dengan artian penulis tidak bisa masuk akun tersebut.
Setelah meminta karyawan BRI untuk memblokir akses penipu, beliau berkata tidak ada akses dan kewenangan sampai tahap tersebut. Namun alhamdulillahnya Allah sangat baik. Entah bagaimana caranya di hari minggu itu karyawan BRI meminta tolong kepada atasannya untuk memblokir akses penipu tersebut.Â
Dana sebesar 2 juta tersebut berhasil dibekukan/ diblokir. Jujur penulis masih kaget dan tidak menyangka hal ini bisa terjadi. Namun karena khawatir masih belum valid informasinya penulis berusaha mencari no relasi kontak karyawan BRI tersebut di get contact karena poto profil yang bulan lalu ada jadi tidak ada. Penulis khawatir kalau no karyawan BRI yang penulis hubungi ini sudah berpindah tangan ke orang yang tidak bertanggung jawab.
Belum sampai disana penulis mendatangi BRI pusat yang kebetulan berada dekat dengan mall tersebut. Setelah menceritakan kronologi satpam disana membantu untuk menghubungkan ke call center BRI di 1500017. Setelah menceritakan ke operator call center juga akhirnya diputuskan untuk kartu atm dan aplikasi BRImov dihapus dan diblokir.
Untuk memastikan saldo yang tersimpan sebelumnya masih ada, penulis mendatangi bank BRI yang sebelumnya digunakan untuk membuka rekening.Â
Saat itu penulis membawa syarat seperti foto copy KK, KTP asli, kartu ATM, buku Tabungan juga ponsel yang digunakan untuk mengakses aplikasi BRImov. Namun saat proses pengecekan, customer servis hanya membutuhkan buku rekening, KTP dan kartu ATM. Pada akhirnya penulis mengganti kartu atm, email dan no ponsel untuk mengakses aplikasi BRImov.
Setelah berbincang lama dengan customer servis ternyata beberapa minggu sebelum kejadian ini terjadi. Ada nasabah BRI lainnya yang juga terkena modus tersebut. Namun sayangnya nasabah tersebut memberikan kode OTP yang diminta penipu melalui pesan Whatshapp tersebut.Â
Akhirnya uang sebesar 16 Juta raib dalam seketika. Tentu jika kejadiannya seperti ini pihak Bank berada diluar tanggung jawab. Melalui kejadian ini tentu menjadikan pembelajaran bagi penulis untuk lebih teliti dan mencari informasi terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti arahan dari oknum penipu tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI