Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Financial

Modus Pembobolan Rekening Mengatasnamakan Bank BRI

8 Juli 2024   11:03 Diperbarui: 8 Juli 2024   11:07 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modus Oknum (Screen Shoot Dokpri)

Di era digitalisasi ini semakin marak modus penipuan mengatasnamakan aplikasi, modus mengatasnamakan keluarga yang kena narkoba juga penipuan dengan nama perusahaan besar. Sejauh ini penulis sudah sering mendengar berita tersebut baik dimedia sosial maupun dari teman terdekat. Selain itu penulis juga pernah beberapa kali mendapat whatshapp dan telepon dari nomor yang tidak kenal dengan iming-iming mendapat hadiah jutaan hingga ratusan juta rupiah yang tidak masuk akal.

Hari itu minggu (30 Juni 2024) penulis sedang berkunjung ke sebuah mall yang ada di Bandung. Duduk sebentar untuk rehat dari perjalanan. Ketika membuka ponsel penulis melihat ada pesan dengan logo BRI dan kali ini mungkin sedang tidak fokus. Selain itu juga situasi yang mendukung karena baru-baru ini penulis baru membuka rekening baru di bank BRI.

Dalam lampiran tersebut oknum penipu ini memberi tahu bahwa bank BRI dengan kebijakan barunya akan mengubah tarif pemotongan admin menjadi Rp. 150.000. Kemudian dilampiran terbawah tertulis kalimat untuk memilih tarif admin tetap Rp. 6500 dengan syarat mengisi formulir dengan mengklik sebuah link. Awalnya penulis merasa janggal namun karena nasabah baru, rasanya ini mungkin memang informasi yang benar.

Tanpa kembali mengecek no whatshapp penulis melanjutkan klik link tersebut dan beginilah kiranya tampilan yang ada dalam web tersebut :

Web setelah klik Link (Dokpri)
Web setelah klik Link (Dokpri)

Whatsapp oknum ( Dokpri)
Whatsapp oknum ( Dokpri)

Dalam web tersebut penulis diarahkan untuk memilih tarif baru atau lama, kemudian memasukan no yang terdaftar dalam aplikasi BRImo. Setelah memasukan no hp lalu penulis diarahkan untuk memasukan username dan password. Setelah berhasil masuk tiba-tiba kode OTP dari BRI masuk ke menu SMS. Nah dari sini penulis mulai menyadari sepertinya ini penipuan. 

Benar saja tak berselang lama ada no telepon yang berbeda masuk mengirimkan pesan teks dan panggilan sebanyak tiga kali. Menyadari ini benar-benar penipuan penulis tidak mengangkat panggilan tersebut dan akhirnya ketika kembali cek no pertama memang benar no yang tercantum dengan logo BRI tersebut ternyata no biasa. Bukan centang hijau seperti akun Perusahaan atau aplikasi besar dan resmi di Indonesia.

Berhubung penulis memiliki relasi dengan salah satu karyawan BRI, disini berusaha memastikan gambar pertama yang ada dalam artikel ini kepada karyawan tersebut. Sampai mendapat jawaban " Teh jangan dibuka, itu penipuan". Berasa mendapat petir di siang bolong, tentu penulis langsung panik dan ketika membuka kembali aplikasi BRImo vada keterangan " Anda belum menyempurnakan transaksi anda" dengan artian penulis tidak bisa masuk akun tersebut.

Setelah meminta karyawan BRI untuk memblokir akses penipu, beliau berkata tidak ada akses dan kewenangan sampai tahap tersebut. Namun alhamdulillahnya Allah sangat baik. Entah bagaimana caranya di hari minggu itu karyawan BRI meminta tolong kepada atasannya untuk memblokir akses penipu tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun