Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Waspadai Kejahatan yang Terjadi di Apotek atau Klinik (Part 1)

21 Oktober 2020   11:06 Diperbarui: 21 Oktober 2020   18:31 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kejahatan Sumber: Merdeka.com

Kasus ini biasanya terjadi pada depkolektor yang curang. Kejadian ini menimpa rekan kerja penulis di Apotek. Saat menagih faktur kolektor tersebut tidak menandatangani faktur asli. Entah kenapa faktur asli tu terbawa lagi oleh kolektor sehingga dikemudian hari dia menagih kembali.

Rekan kerja penulis yakin bahwa faktur tersebut sudah di bayar karena uang yang disiapkan pemilik sudah tidak ada. Namun karena bukti faktur asli yang belum ditandatangani lunas itu berada di tangan kolektor, rekan kerja tidak bisa mengelak lagi. Di sini kita belajar untuk selalu tidak meremehkan hal kecil. Dimana hanya sebuah tanda tangan berakibat menghilangkan uang sekitar 1 juta. Akhirnya dengan lemas rekan kerja penulis harus mengganti uang tersebut dengan uang gajinya.

5. Uang Kurang

Ketika menerima uang dari pembeli berbentuk uang receh maka kita tidak boleh langsung percaya jumlahnya benar. Banyak terjadi ketika kita menghitung ulang ternyata uang tersebut tidak sesuai dengan jumlahnya.

Tips untuk yang satu ini kita harus menghitung ulang depan pasien untuk mengkonfirmasi jumlah uang. Jadi ketika ada hal yang tidak diharapkan kita bisa komplain langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun