Tegal- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pancasakti Tegal menyelenggarakan  Pelatihan Pembuatan Bakso Ikan serta cara pengemasan dan sosialisasi marketing kepada Kelompok Usaha Besama (KUB) di Desa Bojongsana, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal pada hari Sabtu 14 November 2020. Pada Pelatihan ini juga turut dihadiri oleh Kepala Desa Bojongsana, Ketua KUB, Warga Desa Bojongsan dan Mahasiswa KKN.
"Pelatihan pembuatan bakso ikan ini selenggarakan untuk memberikan pemahaman dan nilai tambahan hasil ikan sehingga bisa membuka peluang usaha baru di KUB. Kami pun berharap semoga melalui pelatihan pengolahan ikan ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru sehingga dapat meningkatkan pendapat ekomomi bagi masyarakat khususnya Desa Bojongsana." Ujar koordinator luaran tambahan Miftah Aeni di depan peserta pelatihan. Ikan yang dipilih dalam pembuatan bakso ikan adalah ikan demang, ikan mata goyang atau juga ikan swanggi.
Selain harganya yang terjangkau, ikan demang ini juga memiliki banyak manfaat diantaranya kandungan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, vitamin E yang sangat berguna memelihara kesehatan kulit. Tak hanya itu, ikan demang juga memiliki kasiat untuk melindungi kesehatan gigi, Mencegah resiko penyakit Osteoporosis, mengobati Radang Sendi dan Mengandung Magnesium yang tinggi. Sehingga bakso ikan yang kami buat jelas memiliki ciri khas lain dari pada bakso ikan lainnya.Â
Ciri khasnya yaitu bentuk bulat halus, berukuran seragam, bersih dan cemerlang. Warna putih merata tanpa warna asing lain, Rasa lezat, enak, rasa Ikan dominan sesuai jenis ikan yang digunakan. Aroma bau khas ikan segar rebus dominan dan bau bumbu cukup tajam. Tekstur kompak, elastis, tidak lengket atau mengembang, tidak ada serat daging, tanpa duri atau tulang, tidak lembek, tidak basah berair, dan tidak rapuh. Selain itu rasanya juga tidak kalah enak dan disukai di semua kalangan.
Mahasiswa KKN yang juga sebagai inisiator pembuatan bakso ikan memberikan inovasi berupa bahan tambahan Jahe. Di mana banyak literatur yang menyatakan bahwa jahe yang merupakan bumbu dapur ternyata memiliki manfaat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh, sistem pencernaan, melawan peradangan, serta obat tradisional untuk pilek dan mual. Hal tersebut bisa terjadi karena jahe memiliki sifat antioksidan, antiradang, dan antibakteri yang mampu memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah infeksi. Diharapkan dengan mengkonsumsi bakso ini imunitas masyarakat akan meningkat mengingat dengan kondisi pandemi saat ini.Â
Pengemasan bakso ikan sangat diperhatikan yaitu menggunakan standing pouch, jenis kemasan ini merupakan kemasan yang bisa berdiri dan bentuknya menyerupai kantung, kemasan ini juga menggunakan zipper untuk memudahkan membuka dan menutup kemasan serta agar bakso ikan dalam kemasan lebih aman. Selain itu, bentuk kemasan ini dinilai lebih praktis, lebih modern, dan lebih menarik.
Bisnis bakso memang banyak di minati para pengusaha kuliner.karena banyaknya masyarakat yang menyukai makanan gilingan berbentuk bola ini. Untuk pemasaran bakso ikan dalam kemasan ini bisa melalui mini market, supermarket atau semacamnya karena bakso ikan dikemas dalam bentuk standing pouch sehingga bisa dimasukkan ke dalam frizzer dalam waktu yang cukup lama maksimal 3 bulan. Selain itu juga bisa membuka peluang reseller atau distributor dan bisa juga memanfaatkan pemasaran melalui online.
Ketua KUB ibu Atisah juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN, "Terima kasih pada mahasiswa KKN Universitas Pancasakti Tegal yang sudah menyempatkan waktunya untuk berkunjung dan mensosialisasikan pembuatan bakso ikan, Â serta membantu proses pembuatan PIRT kepada para anggota KUB layang sari di desa bojongsana." Ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H